Berita Semarang
Tadarus Komunikasi UIN Walisongo Bertema New Media dan Pergeseran Otoritas Agama
Jurusan KPI FKD UIN Walisongo Semarang gelar Tadarus yang keenam secara virtual.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
Dimana Sebuah peluang alternatif terbuka yang bersifat deregulatif, devolusi dan lokal untuk debat dan diskusi. Hal ini memberikan kontribusi yang diperlukan bagi masyarakat sipil yang demokratis.
“New media ini memberikan tantangan yang cukup mengerikan, karena di media global modern, kemampuan untuk mengklaim otoritas agama telah didemokratisasi, dimanapun, siapa pun dapat mengambil peran sebagai ‘ulama’, ‘dai’, ‘ustadz’ ataupun ‘kiai’. Bahkan teknologi informasi dan budaya global telah melemahkan bentuk otoritas keagamaan tradisional yang ditandai dengan meluasnya cara komunikasi konvensional, membuka peluang baru untuk debat dan menciptakan visi alternatif komunitas global," tegas Najahan
Zaman dahulu membawa Alquran ditenteng itu tidak berani dan selalu lebih ditas kepala, ini merupakan kegiatan yang memang harus dilakukan, berbeda dengan sekarang, Alquran ada di hp dan bisa dibawa kemana mana, kadang diletakan dibawah, di saku dan lain sebagainya.
“New media ini diperlukan adanya pembagian peran dalam mempresentasikan agama di dunia virtual melalui pembagian peran, siapakah yang memproduksi pengetahuan, manajer pengetahuan dan marketing pengetahuan,” tegas Najahan. (*)