Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemerintah Berencana Naikkan Harga BBM, Puan Ingatkan akan Kondisi Masyarakat

Puan meminta pemerintah untuk memperhatikan kondisi masyarakat sebelum mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM.

Penulis: And | Editor: APS
DOK. Humas DPR RI
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani. 

“Tapi jangan BLT itu. BLT sudah tidak cocok lagi karena masyarakat sudah dapat bermobilitas ditengah melandainya pandemi. Jadi kebijakan yang lebih tepat adalah menstimulus masyarakat untuk memperoleh keringanan, misalnya untuk pupuk, kebutuhan pertanian,” tegasnya.

Ia menyarankan kepada pemerintah untuk melakukan efisiensi dengan mengevaluasi pengeluaran negara yang berjumlah besar, seperti belanja pegawai dan pembangunan.

Sebab, jelas dia, pembiayaan infrastruktur bisa dilakukan melalui skema yang melibatkan pihak ketiga, sehingga tidak membebani keuangan negara.

“Pemerintah harus melakukan efisiensi. Misalnya untuk aparatur sipil negara (ASN) yang anggarannya besar. Hal-hal yang terkait dengan pembangunan harus dievaluasi terlebih dahulu,” ungkapnya.

Ia juga memberikan saran agar pemerintah harus menstabilkan terlebih dahulu harga kebutuhan pokok, dibanding langsung menaikkan harga BBM.

“Kalau menurut saya stabilkan dahulu harga kebutuhan pokok. Jadi masyarakat ada kesiapan secara mental dalam menghadapi dinamika situasi yang bergejolak itu,” katanya.

Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Rizal Taufikurahman mengharapkan pemerintah dapat menahan rencana kenaikan gas Elpiji 3 kilogram (kg).

“Rumah tangga menengah kebawah menggunakan gas epliji tiga kg dan sangat sensitif dengan perubahan harga. Kalau menengah kebawah tertekan karena elpiji tiga kilogram dicabut, hal itu akan menggerogoti konsumsi dan daya beli masyarakat,” jelas Rizal.

Kemudian, untuk rencana kenaikan harga BBM, Rizal juga mengatakan, pemerintah perlu mengkaji dengan benar, mengetahui untung dan rugi, serta memanfaatkan peluang yang ada.

Ia menambahkan, selama ini, pemerintah mendapat keuntungan dari ekspor minyak mentah dan mengimpor balik ke dalam negeri. Namun, keuntungan tersebut apakah cukup untuk membiayai subsidi BBM.

Hal itu dikarenakan, dalam merencanakan kenaikan harga, harus memperhatikan dengan baik dampaknya yang akan terjadi kepada masyarakat.

“Kita tidak mengorbankan konsumsi rumah tangga yang jelas mempengaruhi transmisi dan mekanisme ekonomi dalam negeri. Pemerintah perlu menjaga pergerakan harga dalam negeri, agar ekonomi yang tengah tumbuh ini dapat bergerak maju,” katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved