Berita Semarang
Bupati Semarang: SOP Protokol Kesehatan Tetap Dilakukan di Tempat Wisata
kondisi wisata di Kabupaten Semarang terus meningkat dan berdampak kepada hotel dan restoran di Kabupaten Semarang.
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Sektor pariwisata di Kabupaten Semarang mulai meningkat, termasuk hotel dan restoran.
Peningkatan ini seiring kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang menurun dan adanya kebijakan pemakaian masker.
Ketua BPC PHRI Kabupaten Semarang, Sumadi mengatakan, okupansi hotel di Kabupaten Semarang mulai meningkat.
Baca juga: Asosiasi Futsal Kota Semarang Perkenalkan Manajer dan Pengurus untuk Porprov 2023 K
Baca juga: Zonasi Masih Diterapkan dalam PPBD di Kota Semarang
Baca juga: Bisakah Mengikuti Kelas yang Digelar Komunitas Anggur Semarang
Baca juga: Ada 8 Titik Banjir Rob di Kota Semarang Dengan Ketinggian Bervariasi
Hal tersebut sejak Kabupaten Semarang berada pada PPKM Level 1.
“Semenjak sudah di level satu serta aturan penggunaan masker, Alhamdulillah setelah Lebaran 2022 sampai sekarang okupansi hotel naik dan lebih baik,” kata Sumadi kepada Tribunjateng.com, Selasa (24/5/2022).
Sumadi menambahkan, pasca Lebaran 2022 adanya peningkatan okupansi yang mencapai 100 persen.
“Sebelum Lebaran, biasanya okupansi hanya di bawah 20 persen, tetapi ini sudah 50 persen lebih okupansinya,” paparnya.
“Bahkan saat weekend dan hari libur mencapai 100 persen,” tambahnya.
Pihaknya akan terus meningkatkan okupansi dalam sektor pariwisata termasuk hotel dan restoran yang ada di Kabupaten Semarang.
“Tentunya untuk meningkatkan okupansi tidak lepas dengan cara meningkatkan fasilitasnya, dan ke depan harus selalu bersinergi dengan pemerintah daerah maupun para stakeholder lain,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha berkata, kondisi wisata di Kabupaten Semarang terus meningkat dan berdampak kepada hotel dan restoran di Kabupaten Semarang.
“Kami berharap kondisi ini terus dijaga bersama sama,” kata Bupati kepada Tribunjateng.com, Selasa (24/5/2022).
Aturan pemakaian masker serta screening di tempat wisata tetap dilakukan di tempat wisata.
“Untuk pariwisata kami melihat kalau di tempat terbuka boleh dilepas."
"Tetapi jika tempat wisata itu berada di dalam ruangan, kami sarankan untuk tetap pakai masker,” paparnya.