Berita Semarang
Tukang Rosok Semarang Bisa Naik Kelas, Bahrun Gunakan Aplikasi Ambilin
Bergabung di aplikasi Ambilin mampu meningkatkan produktivitas tukang rongsok keliling dalam hal pengumpulan barang bekas.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tukang rongsok Semarang, Bahrun ingin naik kelas selepas bergabung dengan aplikasi antar jemput sampah bernama Ambilin.
Layanan antar-jemput sampah berbasis digital ini akan beroperasi di Kota Semarang dan sekitarnya.
"Iya saya berharap dari bergabung di aplikasi Ambilin, tukang rongsok keliling bisa naik kelas," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (27/5/2022).
Baca juga: Cerita Carlos Fortes Seusai Latihan Perdana Bersama PSIS Semarang: Ini Bagus Seperti di Maroko
Baca juga: AHM, IZI, dan AHASS Jateng Buka Layanan Servis Gratis Untuk Korban Banjir Rob Kota Semarang
Baca juga: Disdik Kota Semarang Siap-Siap PPDB 2022/2023, Ini Jadwal untuk SD dan SMP
Baca juga: Ijazah Rusak Karena Banjir Rob Masih Legal Kah? Begini Penjelasan Disdik Kota Semarang
Menurutnya, hal itu karena selama ini banyak tantangan yang harus dihadapi tukang rongsok keliling di antaranya berupa stigma negatif dari masyarakat.
Misalnya, tukang rongsok tidak boleh masuk ke perumahan atau perkampungan tertentu.
Mereka dicurigai, padahal hanya mau ambil barang rongsokan, tapi disangka yang tidak-tidak.
"Kalau sudah ada seragam, sudah ada organisasi juga, perosok bekerja lebih tenang,” jelas Ketua Paguyuban Perosok Keliling Indonesia itu.
Ia optimis, bergabung di aplikasi Ambilin mampu meningkatkan produktivitas tukang rongsok keliling dalam hal pengumpulan barang bekas.
“Kami sering boros di bahan bakar, sudah keliling jauh tapi tidak dapat barang."
"Dengan adanya aplikasi ini, sudah jelas barang bekas yang mau diambil, hemat waktu, dan hemat bensin,” paparnya.
Aplikasi Ambilin resmi diluncurkan Yayasan Bintari bersama GIZ dan The Incubation Network by The Circulate Initiative & SecondMuse pada Jumat (27/5 2022).
Para pengguna Android sudah dapat mengunduhnya di Google Play Store untuk menikmati berbagai fitur layanan yang ditawarkan.
Seperti penjemputan sampah anorganik rumah tangga yang terjadwal, sedekah, dan jual beli barang bekas.
Humas Yayasan Bintari, Farida Yulistiana mengatakan, kehadiran aplikasi antar jemput sampah berbasis Android diharapkan mampu meningkatkan jumlah pengumpulan bahan daur ulang khususnya di Kota Semarang.
"Sekaligus untuk mengetahui asal usulnya (traceability) sehingga bisa menarik produser untuk menarik kembali sampah kemasannya,” terangnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (27/5/2022).
Menurut Farida, dengan menggandeng tukang rongsok keliling sebagai mitra pengelolaan sampah, Ambilin juga ingin memperhatikan keberadaan sektor informal yang merupakan salah satu aktor penting daur ulang.
"Nantinya para tukang rongsok keliling inilah yang akan menjemput dan membeli sampah anorganik dari rumah tangga," terangnya.
Ia menuturkan, Bintari memberikan bentuk perhatian kepada tukang rongsok keliling di antaranya dengan membekali mereka atribut seperti helm dan rompi sebagai identitas.
Memberikan pelatihan keselamatan berkendara karena sebagian besar tukang keliling mengendarai sepeda motor.
"Kemudian pelatihan penggunaan aplikasi, serta memfasilitasi perosok keliling yang ingin membuat surat izin mengendara dan untuk mengakses BPJS Kesehatan," tuturnya.
Secara bertahap, aplikasi Ambilin akan dilengkapi dengan berbagai fitur yang membantu masyarakat Kota Semarang berkontribusi dalam mengurangi sampah.
Meski di awal peluncurannya, aplikasi ini hanya dibekali tiga fitur yakni Ambilin Sampahmu, Sebar (Sedekah Barang), dan PasKas (Pasar Barang Bekas).
"Fitur-fitur lain seperti Refillin, Saldoin, juga akan dikembangkan," terangnya.
Peluncuran aplikasi Ambilin bertepatan dengan Closing Project PILAH2 (Penyiapan Masyarakat dalam Kolaborasi Pengelolaan Sampah) yang didukung Program Rethinking Plastics dari Uni Eropa dan GIZ.
Melalui program ini, Yayasan Bintari bekerja sama dengan Pemkot Semarang telah menyiapkan komunitas menjadi mitra strategis pengurangan sampah oleh produser di Kota Semarang.
Program tersebut membuat formulasi pengembangan EPR melalui peningkatan kapasitas TPS3R sebagai tempat pengumpulan sampah daur ulang (collection point) yang didukung oleh aplikasi Ambilin sebagai media untuk mempermudah pengumpulan dan tracking data sampah anorganik. (*)
Baca juga: Warga Banyutowo Pati Gotong Royong Perbaiki Tanggul, Pasca Jebol Dihantam Gelombang Rob
Baca juga: Cristiano Ronaldo Datang ke Indonesia Setelah Mesut Oezil, Permintaan Martunis Kepada Sandiaga Uno
Baca juga: Kasus PMK Mulai Masuk Kendal, 40 Hewan Ternak Sudah Terpapar, Temuan Terbanyak di Boja
Baca juga: Alasan Salahuddin Ditunjuk Jadi Pelatih Persijap Jepara, Iqbal: Ada Kesamaan Visi Misi