Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Gerak Cepat Pemkot Semarang Antisipasi Hepatitis Misterius, Puskesmas Sudah Dilengkapi Laboratorium

Dinkes Kota Semarang meminta orangtua melakukan pengawasan kepada anak-anak, terutama makanan yang dikonsumsi serta kebersihan lingkungan sekitar.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
DPRD Kota Semarang menggelar dialog interaktif bersama DPRD Kota Semarang di Lobby Gets Hotel, Senin (30/5/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seluruh Puskesmas di Kota Semarang diminta bersiaga mengantisipasi adanya kasus hepatitis misterius.

Hal tersebut disampaikan Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Semarang, Nugroho Edy Riyanto saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif bersama DPRD Kota Semarang di Lobby Gets Hotel, Senin (30/5/2022). 

Nugroho mencatat, hingga saat ini belum ditemukan kasus hepatitis misterius di Kota Lunpia.

Baca juga: Hendi Serius Soal Konsep Tanggul Laut Untuk Lindungi Pesisir Semarang

Baca juga: SD Negeri Beji 01 Ungaran Semarang Dibobol, 34 Laptop Raib Digasak Maling, Begini Kronologisnya

Baca juga: Bangun Proyek Sosial, Mahasiswa USM Semarang Raih Juara lomba Innovative Government Award 2022

Baca juga: 3 CPNS Pemkot Semarang Mengundurkan Diri, Alasan Gaji hingga Masih Terikat Kerja dengan Pihak Lain

Namun demikian, pihaknya tetap menyiagakan petugas mulai dari tingkat paling bawah yakni Puskesmas untuk berjaga-jaga jika ditemukan pasien terindikasi gejala hepatitis misterius. 

Puskesmas sudah dilengkapi laboratorium.

Ini akan memudahkan pemeriksaan jika terdapat pasien dengan gejala mual, muntah, diare yang mengarah ke hepatitis misterius. 

"Jika sudah ada pasien gejala tersebut, langsung diperiksa terlebih dahulu di laboratorium."

"Hal ini karena takutnya mengarah pada hepatitis misterius, meskipun belum tahu nantinya hepatitis tipe apa," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Senin (30/5/2022). 

Dia meminta orangtua melakukan pengawasan kepada anak-anak, terutama makanan yang dikonsumsi serta kebersihan lingkungan sekitar.

Hal ini mengingat sejauh ini hepatitis misterius menyerang anak-anak. 

Selain itu, protokol kesehatan misalnya mencuci tangan setelah keluar rumah dan memakai masker tetap diterapkan karena penularan hepatitis misterius juga bisa melalui droplet orang yang sudah terjangkit virus.

Makanan yang dibeli dari luar beserta alat makannya pun harus diperhatikan. 

"Kalau melarang anak-anak untuk tidak keluar rumah itu kan sulit, yang penting tetap dijaga makanannya, tetap memiliki nilai gizi," ujarnya. 

Menurutnya, hepatitis misterius ini memiliki tingkat keparahan lebih tinggi dibanding dengan hepatitis lainnya.

Penderita hepatitis biasa umumnya mengalami tingkat keparahan dalam kurun waktu lebih dari enam bulan.

Sedangkan untuk hepatitis misterius ini, penderita bisa mengalami keparahan dalam waktu kurang dari enam bulan. 

"Intinya, kebersihan lingkungan harus dijaga, mau di rumah ataupun di sekolah."

"Kami juga koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekolah," tambahnya. 

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo meminta Dinkes melakukan edukasi dan sosialisasi tentang hepatitis misterius kepada masyarakat.

Sehingga, masyarakat bisa melakukan upaya pencegahan dari lingkungan rumah. 

Dalam waktu dekat, Komisi D berencana mengadakan rapat dengar pendapat dengan Dinkes Kota Semarang terkait langkah antisipasi yang akan dilakukan untuk menghadapi hepatitis misterius. 

"Nanti saat rapat dengar pendapat juga bisa disimpulkan apakah perlu ada anggaran khusus untuk penyakit ini di tahun depan karena saat ini kan memang sudah masuk dalam KLB (kejadian luar biasa)," tuturnya. 

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi menambahkan, PKK terus melakukan upaya sosialisasi kepada warga Kota Semarang khususnya kaum ibu untuk bisa menjaga kesehatan dan kebersihan ditingkat keluarga. 

Pemberian makanan bergizi terutama untuk anak-anak bisa menjadi tameng untuk memperkecil terjangkit virus hepatitis misterius. 

“Yang paling penting, ibu-ibu ini jangan panik, tetap sediakan makanan sehat dan jaga kebersihan lingkungan, sehingga bisa mengantisipasi terkena hepatitis akut," paparnya. (*)

Baca juga: Eksekusi Rumah di Mejobo Kudus Tersendat, Penghuni Lagi Gelar Pengajian, Juru Sita Minta Bantuan MUI

Baca juga: Kejari Kudus Fokus Tuntaskan Kasus Korupsi di Dua Desa Ini, Mantan Kades Sudah Jadi Tersangka

Baca juga: RSUD Limpung Tahun Ini Naik Kelas, Pj Bupati Batang: Tak Ada Kendala Jadi Tipe C

Baca juga: Belasan Sapi Terpapar PMK di Kudus, Tersebar di Tiga Desa, Satu Dilaporkan Mati

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved