Berita Kendal
Delegasi Swiss Pantau Program S4C di Polifurneka Kendal, Ini Kata Mereka
Program S4C ini merupakan bagian dari sistem pendidikan tinggi kejuruan dual system yang dikenalkan untuk mencetak SDM kompeten dan unggul.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
jTRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Kerja sama antara Pemerintah Swiss dengan Pemerintah Indonesia terus berlanjut.
Di antaranya berfokus dalam mengembangkan kualitas pendidikan generasi penerus bangsa.
Sebagai tindak lanjut kerja sama itu, Pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs (SECO) Bern memberikan mandat kepada Swisscontact meninjau Program Keterampilan untuk Daya Saing atau Skills for Competitiveness (S4C) di Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal.
Baca juga: Pemkab Kendal Gandeng 100 Wirausahawan Muda
Baca juga: Merebaknya PMK Picu Kenaikan Harga Daging Ayam di Kendal
Baca juga: Menuju Pilkades Serentak di Kendal, Digelar di 62 Desa, Ini Pemetaan Potensi Kerawanannya
Baca juga: ASTI Kudus Buka Cabang di Kendal, Diawali Resmikan Asrama Atlet di Boja
Program S4C ini merupakan bagian dari sistem pendidikan tinggi kejuruan dual system yang dikenalkan untuk mencetak sumberdaya manusia (SDM) kompeten dan unggul.
Program ini terus dikembangkan di Polifurneka Kendal guna memajukan kualitas pendidikan di Indonesia, utamanya di Kabupaten Kendal.
SECO Bern mendelegasikan beberapa orang kepercayaan, didampingi perwakilan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Setyoko Pramono, dan perwakilan S4C Jakarta meninjau pelaksanaan pendidikan di Polifurneka Kendal, Kamis (2/6/2022).
Jonas Grunder, Program Manager Divisi Pengembangan Sektor Swasta SECO Bern, mengevaluasi kerja sama yang telah dilakukan antara Polifurneka dengan mitra industri.
Seperti PT Philnesia International, terkait penyusunan kurikulum, program permagangan, penyerapan lulusan, penelitian, dan kegiatan lain yang berlangsung selama 2 tahun terakhir.
Direktur Polifurneka Kendal, Tri Ernawati mengatakan, PT Philnesia International yang berada di Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan praktik industri langsung selama 6-12 bulan.
Setelahnya, akan diserap langsung menjadi tenaga kerja di perusahaan tersebut secara otomatis.
Tri menyebut, saat ini ada 8 SDM lulusan Polifurneka sudah terserap di PT Philnesia International.
Ditambah 8 mahasiswa yang sedang menjalani proses magang menjadi tenaga kerja yang profesional.
"Saat ini, Polifurneka sudah menjalin kerja sama dengan sekira 100 mitra industri dan asosiasi furniture yang tersebar di seluruh Indonesia."
"Kami berkomitmen menjaga hubungan baik dengan industri sebagai stakeholder, dan terus membuka peluang bagi semua industri furniture untuk bermitra," terangnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (2/6/2022).
Perwakilan BPSDMI Kementerian Perindustrian, Setyoko Pramono menambahkan, program S4C diadakan untuk menjawab tantangan pentingnya peningkatan kualitas tenaga kerja.
Ini mengingat tingginya demand supply mismatch yang terjadi.
Dimana jumlah tenaga kerja di Indonesia jauh melebihi ketersediaan lowongan kerja yang ada.
Dia berharap, BPSDMI melalui Polifurneka Kendal bisa menjadi jembatan dalam membentuk SDM yang kompeten untuk menunjang kemajuan industri furniture sebagai komoditas unggulan Indonesia dalam pasar ekspor.
Selain itu, kata dia, Polifurneka Kendal diharapkan dapat menyediakan SDM industri yang kompeten, profesional, dan siap kerja di sektor furniture untuk mendukung industri furniture nasional.
"Kemenperin melalui BPSDMI senantiasa mendukung kegiatan S4C dengan menggandeng Kemenakertrans, Kadin, dan IHK trainer untuk melakukan Pelatihan Pelatih Tempat Kerja (PPTK) Internasional," ujarnya.
Manager HR PT Philnesia International, Totok menuturkan, kerja sama langsung dengan Polifurneka Kendal berdampak positif bagi keberlangsungan usahanya.
Setidaknya, perusahaan akan lebih mudah dalam mendapatkan tenaga kerja yang kompeten di bidangnya.
"(Kerja sama) ini menguntungkan bagi kami, karena lebih sedikit waktu dan biaya yang kami keluarkan untuk perekrutan dan pelatihan."
"Namun tetap mendapatkan SDM yang kompeten sesuai standar perusahaan," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (2/6/2022).
Selain meninjau perkembangan di Polifurneka Kendal, pihak SECO Bern bersama jajaran Civitas Akademika Polifurneka dan beberapa pihak terkait membahas mengenai pengembangan kurikulum terpadu untuk mahasiswa dan dosen pengajar.
Lalu implementasi sistem keamanan, dan pengaplikasian digital environment di lingkungan kampus. (*)
Baca juga: Lima Pasar Hewan di Pati Ditutup Selama Dua Pekan, Belasan Kerbau Positif Terinfeksi PMK
Baca juga: Peternak di Kabupaten Semarang Makin Gigit Jari, Penutupan Pasar Hewan Diperpanjang 20 Juni 2022
Baca juga: Wanita di Sukoharjo Ini Ketipu Luar Dalam, Tetangga Korban Menyaru Dukun, Dicabuli Alasan Ritual
Baca juga: PAD Parkir Kota Pekalongan Baru Tercapai Rp 325 Juta, Masih Jauh Capai Target