Kabupaten Semarang
Cerita Sutrisno Tangani Sapi Miliknya yang Terkena PMK di Getasan Semarang, Sebagian Sudah Sembuh
Dokter hewan menyarankan untuk menyemprot disinfektan ke dalam kandang agar penyakitnya terputus dan selalu membersihkan kandang dengan air.
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: deni setiawan
Untuk pencegahan PMK, dia menyemprotkan disinfektan ke kandang dan selalu menjaga kebersihan kandang.
“Dokter hewan menyarankan untuk menyemprot disinfektan ke dalam kandang agar penyakitnya terputus dan selalu membersihkan kandang dengan air,”
Sutrisno belum berani memotong sapi miliknya karena masih terjangkit PMK.
“Kalau dipotong saya belum berani karena belum sembuh seratus persen, tetapi kalau menjual sapi saat usia muda saya berani tetapi dengan syarat,” katanya.
“Syaratnya itu yang membeli sapi saya tidak mempunyai sapi lain di kandangnya."
"Karena saya sendiri kasihan kalau yang beli sapi ternyata punya sapi juga nanti malah menular ke yang lain malah jadi repot semua,” tambahnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (4/6/2022).
Menurutnya, sapi yang sudah tertular PMK dan sembuh, intensitas tertular PMK lagi sangat kecil.

“Kalau yang sudah kena PMK dan sembuh, itu sudah kebal penyakit."
"Sudah saya coba dengan pemberian pakan ke sapi yang kena PMK terus pakan tadi saya geser ke sapi yang sembuh, Alhamdulillah sapi tadi tidak ada tanda-tanda PMK,” jelasnya.
Ada metode khusus yang dilakukan Sutrisno saat memberikan pakan ke sapi yang terserang PMK.
“Tempat pakannya saya khususkan ke sapi PMK, tempat pakan untuk sapi PMK tidak saya berikan ke sapi yang sehat,” ujarnya.
Ia juga memberi jamu tradisional untuk sapinya yang terkena PMK.
“Saya beri asupan jamu juga biar sembuhnya cepat, yang saya pakai itu bahannya kunyit, temu lawak, temu ireng, jahe, gula Jawa."
"Setiap sapi saya beri dua gelas jamu tradisional itu,” ucapnya.
Daging sapi yang terindikasi PMK menjadi berkurang karena sapi tersebut tidak mau makan dan minum.