Kabupaten Semarang
Cerita Sutrisno Tangani Sapi Miliknya yang Terkena PMK di Getasan Semarang, Sebagian Sudah Sembuh
Dokter hewan menyarankan untuk menyemprot disinfektan ke dalam kandang agar penyakitnya terputus dan selalu membersihkan kandang dengan air.
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: deni setiawan
Aturan pemerintah untuk tidak memotong sapi PMK membuat para peternak mengeluh, pasalnya jika terindikasi PMK harusnya segera dipotong sapi tersebut.
“Kalau ada sapi yang sakit walaupun hanya masuk angin harusnya segera dipotong biar daging sapi tersebut tidak menyusut,” jelasnya.
“Tetapi pemerintah tidak mengijinkan memotong sapi yang sedang sakit apalagi PMK membuat daging sapi tersebut tambah menyusut,” tambahnya.
Ia berkata bahwa peternak sapi mencari nafkah hanya dari berjualan sapi, tidak ada yang lain.
“Aturan ini juga mempersulit kami sebagai peternak sapi, karena yang dimiliki hanya sapi, lalu terkena penyakit saat mau dipotong tidak diizinkan, malah mati kalau tidak ditangani dengan benar,” ucapnya.
Aturan tersebut tidak berpengaruh kepada pedagang atau blantik sapi.
“Saya selain beternak juga jadi blantik, kalau sapi yang saya jual ditolak saat mau dipotong, ya bisa cari sapi yang lain lagi,” kata Sutrisno.
“Untuk masalah ini mental saya sebagai pedagang sudah seperti baja, kalau tidak boleh dipotong ya cari lagi."
"Tetapi yang sangat terdampak itu para peternak lain,” imbuhnya. (*)
Baca juga: Satu Alasan Utama Giorgio Chiellini Tinggalkan Juventus, Dikaitkan Timnas Italia dan Piala Dunia
Baca juga: Rayuan Jose Mourinho Kepada Presiden AS Roma, Datangkan Isco Demi Persaingan Liga Champions
Baca juga: Robert Rene Alberts Masih Dirawat di Rumah Sakit Batam, Tim Medis Persib Bandung: Terserang DBD
Baca juga: Cristiano Ronaldo Bersiap Jadi Penasihat Pemain Muda Manchester United, Bantu Erik ten Hag