Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Rames Bu Katem 'Sorjem' Purwokerto yang Legendaris, Berjualan Sejak 1950-an

Sudah tidak asing lagi bagi warga yang melintas di depan Stasiun Daop 5 Purwokerto dengan keberadaan penjual rames bawah Jembatan

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
Ibu Darsini yang merupakan anak dari bu Katem penjual rames legendaris di bawah Jembatan dekat stasiun Daop 5 Purwokerto, saat berjualan, Kamis (23/6/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Sudah tidak asing lagi bagi warga yang melintas di depan Stasiun Daop 5 Purwokerto dengan keberadaan penjual rames bawah Jembatan. 

Orang-orang mengenalnya dengan sebutan Sorjem yang merupakan padanan kata "Ngisor Jembatan" atau dalam bahasa Indonesia artinya bawah Jembatan. 

Jembatan yang berada dekat dengan stasiun Purwokerto ini menjadi salah satu saksi bersamaan dibangunnya stasiun kereta api di Purwokerto

Di atas Jembatan itu tertulis angka tahun 1967 yang menunjukan angka pembuatan Jembatan.

Baca juga: Sempat Terhenti Karena Pandemi, Festival Jondang di Jepara Berlangsung Meriah, Warga Antusias

Baca juga: Mitos Kepoh Sebagai Rumah Genderuwo, Ternyata Tumbuhan Ini Kaya Manfaat untuk Kesehatan

Jembatan itu sebenarnya adalah akses yang menghubungkan warga yang akan melintas dari arah perkotaan Purwokerto menuju pemukiman di kelurahan Kober. 

Saksi sejarah keberadaan Jembatan adalah seorang pedagang rames bernama Katem yang bahkan sudah berjualan sejak 1950-an.

Namun saat ini Katem sudah wafat dan digantikan oleh anaknya yaitu Darsini (50) dan tetap berjualan di bawah Jembatan. 

"Awal mula ibu saya yang jualan sini, dulu banyak sekali pedagang jualan sekitar sini. 

Memang sudah nyaman berjualan kalau dulu penumpang biasanya pada jajan dan makan dulu sebelum berangkat jadi ramai," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (23/6/2022). 

Dibantu oleh suaminya Darsini biasanya membuka lapak dagangannya sejak pagi pukul 07.00 WIB. 

Namun nanti akan bergantian dengan anaknya pada pukul 15.00 WIB sampai sore bahkan malam.

Ibu Darsini yang merupakan anak dari bu Katem penjual rames legendaris di bawah Jembatan dekat stasiun Daop 5 Purwokerto, saat berjualan, Kamis (23/6/2022).
Ibu Darsini yang merupakan anak dari bu Katem penjual rames legendaris di bawah Jembatan dekat stasiun Daop 5 Purwokerto, saat berjualan, Kamis (23/6/2022). (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati)

Dari dulu hingga sekarang menu jualan ramesnya tidak berubah, oseng tempe, mie, gorengan mendoan, bakwan adalah menu sederhana yang disajikan. 

Terlihat tidak istimewa akan tetapi nyatanya banyak orang yang sengaja mampir karena mengaku cita rasa masakannya yang beda. 

Selain itu Darsini menyuguhkan aneka wedhang atau minuman mulai dari kopi, susu, aneka minuman sachet dan lainnya. 

Harga satu porsi rames juga murah meriah, cukup Rp 10 ribu sudah dapat satu piring nasi lauk telur dan aneka sayur. 

"Alhamdulillah masih bisa berjualan disyukuri, sehari ya dapatnya tidak menentu tapi ya adalah sekitar Rp 50 ribu- Rp 100 ribu saya bawa pulang," ungkapnya. 

Kawasan Sorjem ini memang memili nuansa yang asik, tak heran banyak anak muda yang sengaja tongkrongan dan kulineran di sekitar situ. 

"Sekarang banyak juga anak muda, ya pada sengaja ingin makan disini," imbuhnya. (jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved