Berita Kesehatan
Mindi, Pohon Bermanfaat untuk Pencahar hingga Anthelmintik
Pohon mindi (Melia azedarach L) merupakan tumbuhan yang sering digunakan dalam rehabilitasi lahan atau reboisasi.
Manfaat
Kulit batangnya mempunyai khasiat sebagai obat mencret, kudis dan eksim.
Kulit akar dan kulit kayunya pahit dengan sifat dingin dan sedikit beracun (toksik).
Mindi juga dikenal berkhasiat untuk peluruh kencing (diuretik), pencahar (laksatif), perangsang muntah dan peluruh cacing usus (anthelmintik).
Buahnya pahit sedikit toksik, berkhasiat untuk mengaktifkan energi vital guna meredakan nyeri, dan sebagai obat luar berkhasiat anti jamur.
Daun berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik) dan peluruh cacing.
Seluruh tanaman berkhasiat sebagai pembunuh serangga (Daliamartha, 2003).
Biji mindi ini bisa digunakan untuk meracuni ikan atau serangga.
Demikian pula dengan daunnya yang dikeringkan dan disimpan di dalam buku bisa menghalau serangga atau kutu.
Persebaran
Asal muasal Mindi tidak diketahui secara pasti. Namun beberapa ahli percaya bahwa Mindi berasal dari Asia, sekitaran India dan Pakistan.
Kemudian Mindi dibudidayakan di seluruh dunia.
Dari India menuju ke Timur Tengah, kemudian ke Nepal, Sri Lanka dan Cina tropis, selatan dan timur melalui Malesia: Sumatra, Jawa, Filipina (Luzon, Negros, Mindanao), Kepulauan Sunda Kecil (Flores, Timor, Wetar), Papua Barat dan Papua Nugini, Australia dan Kepulauan Solomon.
Mindi juga tersebar luas di Cina, melalui Malesia ke Kepulauan Solomon dan Australia.
Pada kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Pati Barat pohon Mindi dapat ditemukan di Cagar Alam Gunung Celering yang terletak di Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara.
Penulis
Budi Santoso
KPHK Pati Barat