Berita Pekalongan
Wisatawan Asal Palu Ketiban Rezeki, Gratis Masuk Museum Batik Pekalongan, Ternyata Lagi Ulang Tahun
Gratis tiket masuk diberikan untuk memperingati 16 tahun berdirinya Museum Batik Pekalongan di Kawasan Kota Tua Jetayu, Kota Pekalongan.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
Karena banyak terdapat koleksi batik-batik yang bagus.
Mereka juga secara langsung diajarkan cara membatik, baik batik tulis maupun batik cap.
"Ini pertama kali kami membatik."
"Seru dan agak susah, tapi kami senang," ungkapnya.

Baca juga: Animo Masyarakat Pekalongan untuk Sembelih Hewan Kurban di RPH Tinggi
Baca juga: Nikmatnya Burger Tuna Sehat ala Hotel Santika Pekalongan
Kepala Museum Batik Pekalongan, Akhmad Asror menjelaskan, penggratisan tiket masuk ini dalam rangka Hari Jadi ke-16 Museum Batik Pekalongan.
Bertepatan dengan peresmian museum oleh Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, pada 12 Juli 2006.
Tujuannya untuk mengingat kembali sejarah berdirinya museum yang melibatkan banyak pemangku kepentingan atau stakeholder.
Mulai dari komunitas, perajin batik, pecinta batik, hingga pemerintahan.
"Maka dari itu, kami gratiskan agar pengunjung juga tertarik datang ke sini tanpa menbebani biaya masuk."
"Sehingga masyarakat bisa mengingat kembali sejarah berdirinya Museum Batik Pekalongan," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (12/7/2022).
Asror mengatakan, selain itu ada juga rangkaian kegiatan seperti lomba-lomba.
Seperti lomba konten Tiktok dan lomba ngelowongi.
"Nglowongi ini istilah dalam bahasa Indonesia adalah membubuhkan lilin malam ke kain mori untuk dijadikan kain batik."
"Itu kami adakan, Insya Allah mendekati akhir Juli 2022 ini."
"Pesertanya para buruh dan pecinta batik," ungkapnya. (*)
Baca juga: Harga Bawang Merah Mengikuti Cabai Rawit, Rp 80.000 per Kilogram di Pasar Bandarjo Ungaran Semarang
Baca juga: Kopi Bisa Ringankan Sesak Nafas, Berikut Syaratnya
Baca juga: John Hopkins dan Nikita Mirzani Putus, John Ungkap Masalah Kepribadian
Baca juga: Munculnya Tradisi Penyembelihan Kerbau Idul Adha di Kadilangu, Ternyata Toleransi ke Warga Hindu