Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Ikut Pelatihan Menjahit yang Diadakan Pemkab Kudus, Siti Ingin Buka Usaha Menjahit Pakaian

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus memulai pelatihan menjahit bagi keluarga buruh rokok melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)

Penulis: raka f pujangga | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Raka F Pujangga
Peserta pelatihan menjahit pakaian wanita dewasa di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kudus, Kamis (21/7/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus memulai pelatihan menjahit bagi keluarga buruh rokok melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2022.

Pelatihan menjahit pakaian wanita dewasa itu dibuka sebanyak dua kelas dengan masing-masing berjumlah sebanyak 16 orang yang telah dimulai pelatihannya pada Senin (18/7/2022) kemarin.

Satu di antara Siti Inarotun Nisa (24), warga Cranggang, Kecamatan Dawe yang mengikuti pelatihan menjahit untuk pertama kalinya.

"Belum pernah punya pengalaman menjahit, makanya saya ingin bisa menjahit baju setelah pelatihan ini," jelas dia.

Menurutnya, menjahit baju sendiri sudah sering dilakukan lewat bantuan penjahit pakaian.

Daripada membeli baju yang sudah siap pakai di toko baju, dia lebih memilih menjahit agar sesuai keinginan.

"Dari dulu, saya memang suka bikin baju. Tapi dibantu penjahit, mudah-mudahan di sini saya bisa belajar," ujar wanita lulusan madrasah tsanawiyah.

Dia bersyukur bisa mengikuti pelatihan yang digelar secara gratis sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya.

"Biasanya pelatihan menjahit itu bayar, tapi ini gratis. Jadi saya nggak perlu mengeluarkan biaya," ujarnya.

Sementara itu, satu-satu peserta pria di kelas yakni Ngatijo (58), warga Rendeng, Kabupaten Kudus, antusias mengikuti pelatihan.

Alasannya ikut pelatihan tersebut karena ingin mewujudkan mimpinya memiliki usaha konveksi seragam sekolah.

Khususnya seragam siswa sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang memiliki pasar luas.

"Saya hanya ingin merealisasikan cita-cita saya yang tertunda. Ingin punya konveksi seragam SD dan SMP," ujarnya.

Selama ini, dia sudah memiliki pengalaman menjahit korset yang saat ini juga masih berjalan.

Secara modal, dia memiliki bekal dua mesin jahit dan satu mesin obras untuk membantu mengembangkan bisnisnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved