Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Polisi Tembak Polisi

Detik-detik Eksekusi Brigadir J, Bharada E Lihat Seniornya Sudah Terkapar Lalu Diminta Menembak

Detik-detik penembakan Brigadir J diungkap oleh kuasa hukum Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara.

Editor: rival al manaf
Kolase Tribunnews.com/MetroTv
Muhammad Burhanuddin dan kliennya Bharada E. Melalui surat tersebut, Bharada E juga menyebut keluarga Brigadir J, termasuk ayah dan ibu serta adik Brigadir J, Reza Hutabarat. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Detik-detik penembakan Brigadir J diungkap oleh kuasa hukum Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara.

Seperti diberitakan sebelumnya Irjen Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

I diduga menjadi pemberi perintah kepada  Bharada E untuk mengeksekusi Brigadir J yang sudah terkapar.

Deolipa Yumara mengungkapkan proses saat kliennya itu menembak Brigadir Yoshua atau Brigadir J di kediaman Irjen Ferdy Sambo.

Grafis kronologi polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat.
Grafis kronologi polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat. (Grafis Bram Kusuma/ Tribun Jateng)

Baca juga: 3 Fakta Baru Terungkap, Irjen Ferdy Sambo Tersangka Pembunuhan Brigadir J hingga Ancaman Bharada E

Baca juga: Tersangka Baru Kasus Brigadir J : Ini Peran Bharada RE, Bripka RR, KM dan Irjen Ferdy Sambo

Baca juga: Motif Pembunuhan Brigadir J Oleh Irjen Ferdy Sambo Kemungkinan Sensitif, Ini Kata Mahfud MD

Baca juga: Irjen Pol Ferdy Sambo Tersangka Kasus Terbunuhnya Brigadir J Pernah Jadi Kapolres Purbalingga

Bharada E, kata Deolipa, hanya menerima perintah dari atasannya untuk 'mengeksekusi' Brigadir J.

Apalagi, Baharada E merupakan prajurit Brimob yang tunduk pada atasannya.

Pasalnya, menurut pengakuan kepada Deolipa, saat itu Bharada E merasa ketakutan saat menjalankan perintah atasannya itu.

Karena, jika tak melakukan perintah untuk menembak Brihadir J, justru dirinya yang akan 'dieksekusi' oleh atasannya itu.

Hal itu diungkapkan Deolipa saat wawancara khusus dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu Ambarita di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022).

"Dia mengaku salah paling engga. (Bharada E) ini kan Polisi Brimob, dan menjalankan perintah atasan," kata Deolipa.

"Tapi 'saya juga takut' kata dia kan, tapi ketakutan juga kalau saya tidak menembak (Brigadir J), saya yang ditembak. Kan gitu. Sama yang nyuruh nembak," kata Deolipa.

Deolipa juga mendengar curahan hati Bharada E.

Dimana, saat menembak Brigadir J, Bharada E dengan perasaan takut dan memejamkan mata.

"Makanya dia sembari memejamkan mata, door..door..door. gitu aja," ungkap Deolipa menceritakan curhat Bharada E.

 Deolipa pun menyadari bahwa perintah atasan di institusi Polri memang kadang susah untuk dibantah bahkan kerap menyerempet dengan pelanggaran hukum.

"Karena dia itu prajurit Brimob yang terbiasa perintah komando, tentu atas arahan komando tadi dijalankan," sambungnya.

Ia juga mendapat cerita dari Bharada E bahwa peristiwa penembakan Brigadir J terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta.

Peristiwa penembakan itu, kata Deolipa menceritakan ulang perkataan Bharada E, terjadi begitu cepat dan hanya beberapa menit.

"Kalau secara curhatnya dianya (Bharada E) begitu, beberapa menit saja itu kejadiannya."

"Secara curhat ya bukan projustisinya, karena dia curhat juga sama saya. Begitulah kira-kira, singkat saja," jelasnya.

Kadiv Propam non aktif Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di gedung Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (4/8/2022). Berikut pernyataan Irjen Ferdy Sambo saat sambangi Bareskrim Polri, Kamis (4/8/2022). Singgung nama Brigadir J.
Kadiv Propam non aktif Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di gedung Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (4/8/2022). Berikut pernyataan Irjen Ferdy Sambo saat sambangi Bareskrim Polri, Kamis (4/8/2022). Singgung nama Brigadir J. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Ibu Kota Haiti Jadi Medan Perang Antargeng, Inspektur Polisi Dibunuh di Gereja

Baca juga: Eks Komisaris PSIS Semarang Junianto: Kalau Tidak Bisa Kembali, Saya Buat Tim Baru yang Profesional

Baca juga: 5 Bahan Alami untuk Menurunkan Gula Darah dan Mencegah Diabetes

Ubah Kesaksian

Sebelumnya Bharada E juga mengubah kesaksian awal yang menyatakan adanya baku tembak antara dia dan Brigadir J.

Dalam kesaksian terbaru, ia mengaku turun ke lantai bawah setelah mendengar keributan.

Ketika masih berada di tangga Bharada E melihat Brigadir J sudah terkapar dan Irjen Ferdy Sambo memegang pistol di tangannya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesaksian Bharada E: Ketakutan, Kalau Tak Menembak Brigadir J, Saya Yang Ditembak, Lalu Dor dor dor, 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved