Berita Semarang
Warga Tak Yakin Togel Tutup Permanen, Polda Jateng Janji Tindak Kapolres yang Bekingi Judi
Masyarakat Kota Semarang menyambut positif pemberantasan judi. Sebab, masyarakat sudah gerah dengan praktik judi, utamanya togel yang cukup meresahkan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Masyarakat Kota Semarang menyambut positif pemberantasan judi. Sebab, masyarakat sudah gerah dengan praktik judi, utamanya togel yang cukup meresahkan.
Betapa tidak meresahkan, akibat penikmat judi togel beraksi, diiringi dengan aksi kejahatan untuk memenuhi hasrat berjudi.
Diceritakan, ada pejudi togel di Kota Semarang yang nilep uang jemaah pengajian demi memenuhi hasrat berjudinya.
"Iya betul , ada kejadian itu, di kampung saya, seorang bendahara pengajian kena penyakit togel akhirnya uang kas buat pasang togel," ujar warga Kecamatan Semarang Utara, Ahmad (33), Selasa (23/8).
Masuknya judi togel di kampungnya berawal dari seorang bandar membuka lapak di rumahnya. Ia sebelumnya membuka di kawasan Pelabuhan tapi karena pandemi Covid-19 lapaknya sepi sehingga buka lapak togel di kampung.
Baca juga: GP Ansor Jateng Dukung Polri Berantas Judi, Tapi Jangan Lupakan Bandarnya
"Kami tegur jangan buka di kampung tapi dijawab siapa yang akan memberi makan anak-anaknya kalo enggak buka warung togel," katanya menirukan sang bandar togel.
Kendati diberantas, ia tidak yakin lapak togel akan tutup permanen selagi tidak ada tindak tegas dari yang berwenang dan sikap konsisten.
Apalagi judi togel memang peminatnya sangat tinggi, kini tergantung aparat penegak hukum bagaimana mampu mengendalikan praktik perjudian tersebut.
"Nah, masyarakat tinggal lihat nih pihak yang berwenang bagaimana mereka mengambil sikap. Harapan kami pastinya kepada pihak terkait semoga cepat mendapatkan ide yang menjadi solusi persoalan tersebut agar lebih cepat teratasi," timpal beberapa pria yang bekerja sebagai nelayan itu.
Mahasiswa Semarang, Dedy (21) mengaku, bukan seorang penikmat judi namun ikut resah dengan praktikjuditogel di kota Semarang. Keresahannya terjadi karena togel sudah cukup marak dan dilakukan secara terbuka.
"Selain itu, judi togel ini jadi kebiasaan orang yang malas bekerja. Terlebih mereka para pemain terkadang juga banyak yang tertipu karena tawaran-tawaran yang nggak bener," ungkapnya.
Ia menilai, praktik judi khususnya togel tak akan dapat diberantas sepanjang aparat hanya 'angin-anginan' dalam memberantasnya.
"Kecuali pihak terkait dari aparat dan pemkot bersinergi dan konsisten dalam memberantas togel. Saya rasa judi togel bakalan terus ada ya, walaupun nantinya sudah ditindak oleh aparat.
Kebiasaan masyarat di sini memang seperti itu, satu dua bulan setelah ditindak kemungkinan mereka menggelar lapak yang baru," ucap mahasiswa sebuah kampus swasta ternama di Kota Semarang tersebut.
Satpam perumahan, Tono (30) mengatakan, tempat judi togel mudah ditemuinya di sekitaran tempat tinggalnya di kecamatan Banyumanik. Tapi sekarang kondisinya tempat tersebut mayoritas pada tutup.