Berita Kudus
Potret Hidayat Remaja Tuna Daksa Baca Puisi di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Cuma Sehari Hapal Teks
Hidayat adalah disabilitas tuna daksa yang kini mendapatkan bimbingan dan terapi di Rumah Belajar Anak (RBA) Kabupaten Kudus.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Keterbatasan bukanlah menjadi hambatan bagi setiap manusia untuk berprestasi.
Hal itu yang ditunjukkan Hidayat Wahyu Pradana, disabilitas asal Kabupaten Kudus.
Hidayat adalah disabilitas tuna daksa yang kini mendapatkan bimbingan dan terapi di Rumah Belajar Anak (RBA) Kabupaten Kudus.
Baca juga: Sukses, Jalan Sehat di Kudus Gebyar Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah Diikuti Ribuan Warga
Baca juga: Detik-detik Pria Kudus Jadi Tahanan Bea Cukai Kabur Bawa Mobil Petugas dengan Tangan Terborgol
Meski memiliki berbagai keterbatasan, Hidayat tak kenal lelah mengembangkan bakatnya dalam hal membaca puisi.
Tercatat sudah beberapa kali dia tampil membacakan puisi berbagai judul di depan khalayak umum.
Capaian tertingginya adalah juara 2 lomba puisi se-Karesidenan Pati.
Pada, Minggu (11/9/2022) malam, pelajar SMP di SLB Negeri Purwosari itu ditunjuk membawakan sebuah puisi dalam penutupan Pekan UMKM Kabupaten Kudus 2022.
Hidayat tampil membawakan puisi berjudul 'Aku Sama Denganmu' karya Kepala Lembaga Terapi Anak Berkebutuhan Khusus, Rumah Belajar Anak (RBA) Kabupaten Kudus, Viena Widayani.
Dia tampil di hadapan ribuan orang di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.
Pelatih Hidayat, Viena mengatakan, anak didiknya hanya membutuhkan waktu sehari untuk menghapal teks puisi.

Baca juga: RS Mardi Rahayu Kudus Dinobatkan Sebagai Rumah Sakit Utilitas Tertinggi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Baca juga: Kisah Suami Istri di Kudus Sulap Sampah Organik Rumah Tangga Jadi Pupuk Tanaman
Bakat yang dimiliki Hidayat, kata dia, terus terasah setiap manggung, sehingga terus terlatih ketika pentas di atas panggung.
"Memang Hidayat ini punya bakat di bidang pentas puisi."
"Beberapa kali juga diundang pribadi oleh tokoh masyarakat untuk membawakan puisi," terangnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (11/9/2022).
Viena menjelaskan, pada kesempatan ini, puisi yang dibawakan Hidayat menceritakan tentang keinginan penyandang disabilitas agar disamakan dengan masyarakat pada umumnya.
Kata dia, disabilitas ingin menunjukkan bahwa mereka bisa berkarya secara baik untuk membanggakan orangtua, dan teman-teman sekelilingnya.