Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Penyaluran BLT BBM di Solo, Beberapa Warga di Jagalan dan Mojosongo Keluhkan Tak Tepat Sasaran

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dampak adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per Jumat (9/9/2022

Tribun Jateng/Muhammad Sholekan
Suasana pembagian BLT BBM di Balai Pertemuan Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Kota Solo pada Senin (12/9/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dampak adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per Jumat (9/9/2022) lalu.

Namun, meski sudah disalurkan, beberapa warga Solo mengeluhkan penyaluran bantuan tersebut, lantaran dinilai tidak tepat sasaran.

Seperti halnya di yang terjadi di Jagalan, Jebres.

Lurah Jagalan, Irjanto Yudha Andika membenarkan beberapa warganya mengeluhkan penyaluran bantuan tersebut karena dinilai tidak tepat sasaran.

Pihak kelurahan tidak bisa berbuat banyak terhadap keluhan tersebut. Hal itu mengingat data penerima BLT BBM dikeluarkan langsung oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

"Kalau komplain pasti ada. Data penerima BLT BBM kan langsung dari Kemensos. Apapun itu harus diterima," ucapnya, Senin (12/9/2022).

Dia menjelaskan, untuk Kelurahan Jagalan, tercatat ada 1.300 orang yang mendapat BLT BBM.

Jumlah tersebut kemungkinan bisa lebih banyak bila bantuan tersebut diusulkan dari  tingkat RT atau RW.

"Tapi memang kami cuma sesuai dengan perintah dari Kemensos," tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak menampik adanya keluhan langsung yang dia terima dari warga terkait penyaluran BLT BBM.

Selain di Jagalan, warga di wilayah Kelurahan Mojosongo juga mengeluhkan hal serupa.

"Ada beberapa di Mojosongo dan beberapa tempat lain," ungkapnya. 

Gibran mengungkapkan, Kemensos kemungkinan masih menggunakan data lama warga yang menerima Program Keluarga Harapan (PKH).

Sementara kondisi penerima PKH saat ini sudah tidak layak mendapatkan bantuan tersebut. 

"Mungkin kebanyakan ikut PKH tapi sudah upgrade sudah tidak rentan lagi. Biasanya yang seperti itu itu kan seharusnya dilepaskan dari (bantuan) PKH," tuturnya.

Menjawab keluhan tersebut, Pemkot Solo berencana memberikan bantuan 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) bagi warga kurang mampu yang luput dari proses pendataan Kemensos. 

"Nanti warga yang tidak atau belum mendapat BLT BBM nanti ditutupi pakai yang 2 persen itu, tenang saja," tandasnya.

Sebagai informasi, BLT BBM dijadwalkan akan disalurkan selama 10 hari untuk 63 ribu warga Solo. (*)

Baca juga: 923 Mahasiswa Baru Poltek Harber Tegal Ikuti Masa Pengenalan Kampus

Baca juga: Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Angkutan di Kabupaten Pekalongan akan Dibahas di Forum LLAJ

Baca juga: Semangati Warga Biar Sehat, Bupati Sukoharjo Habiskan Akhir Pekan dengan Olahraga

Baca juga: PDGI Karanganyar Ajak Siswa Sikat Gigi Massal, Biasakan Anak Peduli Kesehatan Gigi Sejak Dini

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved