Berita Semarang
Kelola Empat Unit Usaha Sekaligus Sembari Kuliah, Lydia Meleset dari Target Lulus 3,5 Tahun
Berwirausaha tak pernah menjadi cita-citanya Lydia Katarina, gadis asal Palembang.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
Pelayanan yang disediakan Lydia Salon mulai dari cuci keramas, catok, blow, maupun keriting rambut, potong rambut, creambath, hairmask, smoothing sutera, mewarnai rambut, merapikan alis, facial, body massage and scrub, body massage, body lulur, refleksi, dan totok wajah.

Lydia Salon berada di Lantai 2 Gedung Kewirausahaan Universitas Negeri Semarang (KWU), buka setiap hari pukul 9.00-20.00.
Konsumen yang datang kebanyakan merupakan mahasiswa yang ingin potong rambut hingga perawatan tubuh.
Konsumen diwajibkan menggunakan masker mulut selama di dalam ruangan salon, dilarang melepaskan masker selama perawatan, laki-laki dilarang masuk ke area salon, wajib menggunakan hand sanitizer di depan pintu sebelum dan sesudah perawatan, wajib disemprot desinfektan sebelum perawatan, wajib cek suhu tubuh, wajib menjaga jarak selama perawatan, disarankan menggunakan dompet digital, dan harus melepaskan sandal.
Gadis kelahiran 8 September 1999 mengelola sejumlah karyawan dari mahasiswa tanpa keterampilan di bidang kecantikan.
Ia mengakui dalam mengelola karyawan tanpa keterampilan lebih mudah karena menerima materi yang diajarkan.
"Saya mengelola karyawan dengan syarat 3 bulan pelatihan, setelah 6 bulan menjadi karyawan tetap, dan ada perjanjian hitam di atas putih," tambahnya.
Baginya, memiliki karyawan tidak hanya perihal mempekerjakan seseorang dan memberinya upah, namun juga bersinergi untuk bisa berkembang bersama.
Lydia mengaku tak takut karyawan yang sudah ia latih keterampilan akan memiliki usaha sejenis, karena baginya itu merupakan ilmu yang baik yang bisa ia tinggalkan.
Meski demikian, tekadnya untuk menerapkan disiplin dan komitmen kerja pada karyawan sudah dipastikan sejak awal ia merekrut karyawan.
"Di sini semua karyawan perempuan dan hampir semua mahasiswa, justru di luar mahasiswa tata kecantikan," imbuh Lydia.
Hingga kini ia tak menyangka usahanya terus berkembang pesat dari yang ia perkirakan.
Bahkan ia memindahkan unit usaha lainnya agar bisa tersentral di 1 lokasi yang bersebelahan. (*)