Berita Sragen
Kisah Mami Bikin Tas Rajut Limbah Plastik, Warga Kalioso Sragen Ini Belajar dari Youtube
Tas rajut limbah plastik ini dibuat oleh Jamilatul Umami warga Dukuh Kalioso, RT 02, Desa Jetis Karangpung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Sangiran Fair di lapangan sepak bola Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen berjalan cukup meriah, Minggu (18/9/2022).
Acara yang berlangsung dua hari itu dipadati pengunjung.
Sejumlah pertunjukan kesenian dari pelajar SMP, SMA, hingga teater karawitan pemuda desa, pameran 40 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga memeriahkan acara yang kali pertama digelar itu.
Baca juga: Dandanan Perlente, Mbah Pri Raja Copet Asal Sragen Kena Batunya,Tertangkap di Acara Apem Yaa Qowiyyu
Baca juga: Kuras ATM Milik Pedagang Kelontong, Pria di Sragen Foya-foya Beli 18 Baju, 3 Ponsel hingga Motor
Dari puluhan UMKM, salah satu yang menarik ialah rajut dari sampah plastik kresek.
Tas rajut itu dibuat oleh Jamilatul Umami warga Dukuh Kalioso, RT 02, Desa Jetis Karangpung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Mami sapaan akrabnya itu berkata, belajar merajut tas dari plastik bekas secara otodidak dari platform Youtube.
Karena sering menonton akhirnya dirinya mencoba membuat.
"Mengisi waktu luang saya nonton keterampilan di Youtube, yang saya tonton bahannya biasanya rafia."
"Karena rafia tarikannya lebih susah."
"Akhirnya saya terinspirasi mencoba plastik bekas, ternyata bisa," katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu (18/9/2022).
Baca juga: Curi ATM di Toko Kelontong Baleharjo Sragen, Noferdi Foya-foya dengan Uang Rp 33 Juta
Plastik-plastik yang dia gunakan berasal dari limbah warga sekitarnya.
Dirinya meminta warga sekitar agar menyimpan plastik mereka dan mengumpulkan limbah plastik tersebut.
"Plastik ini dari limbah warga sekitar, nanti saya pesen ke warga, saya minta menyimpan plastiknya yang bagus yang tidak dari dapur atau tidak basah," katanya.
Mami berkata, paling gampang mencari plastik hitam dan putih.
Untuk warna lain seperti merah muda, ungu, merah jika ada permintaan pembeli dirinya tak jarang harus membeli.
Merampungkan satu tas, Mami membutuhkan waktu selama tiga hari.
Namun jika dikerjakan secara terus menerus satu tas bisa rampung dalam sehari.
Tidak hanya tas, Mami juga membuat wadah bros atau jarum, tatakan piring dan gelas.
Usaha yang dia baru mulai lima bulan ini dikatakannya berjalan lancar.
Pemasaran, Mami berucap jika peminatnya saat ini dari ibu-ibu PKK.
Adapun untuk pemasaran online dirinya belum berani karena terkendala stok yang sedikit.
Baca juga: Perhiasan Sri Mulyani PNS di Sragen Senilai Rp 40 Juta Raib Digondol Maling
Selama lima bulan merintis usahanya, Mami sudah mengajari dua orang dan belajar bersama siswa-siswa SMP Negeri 1 Kalijambe dalam program Merdeka Belajar setiap Sabtu.
"Saat ini saya sudah mengajari dua orang dan bisa."
"Kalau Sabtu juga saya belajar bersama di SMP Negeri 1 Kalijambe program Merdeka Belajar."
"Kalau untuk kelas ibu-ibu PKK agak sulit karena harus rutin dan kontinuitas," katanya.
Mami mengklaim tas plastiknya akan bertahan lama, asalnya tidak terkena dan tidak sering terkena matahari.
Untuk harga cukup bervariasi mulai Rp 5 ribu hingga Rp 100 ribu.
Wadah tatakan piring dibandrol dengan harga Rp 5 ribu, Rp 25 ribu wadah bros dan jarum Rp 80-100 ribu untuk tas.
Bagi yang ingi membeli bisa menghubunginya ke nomor 0812 2637 7204. (*)
Baca juga: Begini Ekspresi Ceria 18 Anak Penyitas Thalasemia Ikut Outbound di Pagilaran Batang
Baca juga: Banjir Kartu Laga Perdana Liga 3 Jateng, Persiku Kudus Vs PSDB United Demak, Hasil Akhir Imbang 1-1
Baca juga: Kejurnas Piala Telomoyo VI Ditutup, Taj Yasin: Potensi Besar Sport Tourism di Kabupaten Semarang
Baca juga: Sejuta Lembar Saham Bos BCA Dijual, Hasilnya Nyaris Dapat Rp 9 Miliar