Kabupaten Semarang
Rencana Exit Tol Pringapus, Pemkab Semarang Sudah Bebaskan Lahan, Dikerjakan Pertengahan 2024
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, lahan yang akan dilalui untuk pembangunan Ruas Exit Tol Pringapus sudah dilakukan pembebasan.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Wilayah Kabupaten Semarang direncanakan bakal memiliki satu lagi exit tol atau gerbang keluar dan masuk Ruas Tol Semarang-Solo.
Rencananya, titik exit tol yang baru tersebut berada di Kecamatan Pringapus, dekat Balai Desa Klepu.
Sehingga kendaraan bisa mengakses keluar maupun masuk tol melalui Jalan Raya Karangjati-Pringapus Kabupaten Semarang.
Baca juga: Detik-detik Kebakaran Gudang Kertas Industri Terboyo Semarang, Damkar: Akibat Korsleting Listrik
Jika dari jalan sasional Semarang-Solo, akses masuknya dari samping Polsek Bergas, Kecamatan Bergas.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, lahan yang akan dilalui untuk pembangunan Ruas Exit Tol Pringapus sudah dilakukan pembebasan.
Dia dan sejumlah pihak terkait juga sudah melakukan survei lapangan untuk mengecek serta menyesuaikan dengan rencana proyek yang menganggarkan dana sekira Rp 200 miliar tersebut.
Meskipun demikian, menurut Ngesti, masih terdapat sejumlah syarat yang perlu dipenuhi oleh pihaknya.
“Jadi kami menyampaikan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), di Pringapus ada lahan yang sudah dibebaskan."
"Jadi untuk lahan sudah tidak ada yang perlu dibebaskan lagi."
"Sekarang tinggal kaitannya persyaratan lain, misal amdal (analisis dampak lingkungan) maupun amdal lalu lintas,” ujarnya melalui Tribunjateng.com, Kamis (29/9/2022).
Untuk mulainya pembangunan dan groundbreaking, lanjut Ngesti, rencananya akan dilakukan pada pertengahan 2024.
Untuk akses jalan, Ngesti mengungkapkan bahwa syaratnya harus memiliki lebar minimal 7,2 meter.
Sehingga, Pemkab Semarang harus melakukan sejumlah penyesuaian seperti pelebaran jalan dan perubahan trotoar di Jalan Karangjati-Pringapus sepanjang sekira 1,5 hingga 2 meter menuju jalan nasional Semarang-Solo.
Sementara itu, untuk saat ini, sebagian besar jalan di sana rata-rata memiliki lebar sekira 6,5 meter meskipun sudah terdapat sejumlah ruas yang sudah selebar 7 meter.
Baca juga: Sepeda Listrik di Semarang Bisa Kurangi Emisi Gas Karbon, Ini Penjelasan Iswar
Baca juga: Tiga Saksi Kasus Pembunuhan Iwan Budi Minta Perlindungan, Tim LPSK Gali Data di Semarang
“Setelah kami cek lapangan itu bisa (diperlebar), ada yang kurang sedikit sehingga tinggal kami tambahkan sedikit."
"Kami juga mengecek jalan yang menuju sekitar depan Kantor Kecamatan Pringapus,” imbuhnya.
Ngesti mengungkapkan sejumlah alasannya terkait rencananya membuka exit tol di sana.
Seperti sebagai bagian upaya mengurangi kepadatan lalu lintas di Jalan Raya Bawen-Ungaran dan membuka akses bagi banyak pemilik sektor industri atau pabrik.
Keberadaan exit tol juga dinilai dapat menggeliatkan ekonomi masyarakat setempat.
Di sekitar exit tol akan berkembang menjadi kawasan usaha kecil dan area publik.
Selain itu, terdapat juga rencana proyek Bendungan Jragung yang akan dikembangkan untuk wisata sehingga potensi kunjungan wisatawan diharapkan bertambah.
Tak hanya alasan itu, akses menuju lokasi-lokasi yang dirasa penting juga jadi pertimbangan.
Semisal rencana pembangunan lapangan golf di daerah Pringapus dan rencana perguruan tinggi baru yaitu Polimarin yang infrastrukturnya dibangun pada 2023.
“Nanti juga ada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, lalu Kantor Balai Besar Wilayah Jalan Nasional di Karangjati."
"Jadi di sana pertumbuhannya bakal pesat sehingga mudah-mudahan akan mengurangi kepadatan di Bawen sampai Ungaran,” pungkasnya.
Mendengar kabar tersebut, warga setempat, Erwin Khusnul Maarif mengutarakan pendapatnya.
Baca juga: Perhatian Pemerintah Terhadap Kondisi Hotel Dibya Puri Semarang, Hendi: Akan Kami Revitalisasi
Warga Kelurahan Ngempon, Kecamatan Bergas yang rumahnya berdekat dengan Kantor Kecamatan Pringapus dan rencana titik exit tol baru itu merasa mendapatkan sejumlah manfaat.
“Tentunya akses saya dan keluarga untuk ke jalan tol tersebut lebih mudah."
"Karena selama ini menurut saya kedua akses tol dari Jalan Semarang-Solo termasuk nanggung bagi saya."
"Kalau pulang dari luar kota menggunakan jalan tol, saat ini pilihannya melalui Exit Tol Bawen atau Exit Tol Ungaran."
"Sedangkan dua-duanya sama-sama jauh,” ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (29/9/2022).
Di sisi lain, sejumlah kekhawatiran yang dirasakan Erwin satu di antaranya yakni adanya potensi peningkatan volume kendaraan yang menyebabkan kepadatan lalu lintas di sepanjang Jalan Raya Karangjati-Pringapus.
“Sehingga tinggal rekayasa atau pengaturan dari pemerintah nantinya."
"Tetapi bersyukurnya akan banyak perputaran ekonomi dengan munculnya usaha-usaha baru di sana."
"Karena selama ini situasi di daerah saya masih cukup sepi,” pungkasnya. (*)
Baca juga: Reaksi Suwarti Kala Dapatkan Barang Berharganya Lagi, Warga Sukoharjo Jadi Korban Jambret
Baca juga: Cerita Pengalaman Erman Ngadu Via LaporBupPati, Petugas PLN Langsung Pasang Meteran Listrik
Baca juga: Ini Kata Mereka, Pandangan Fraksi DPRD Purbalingga, Soroti Proyeksi Pemkab Terhadap PAD Tahun 2023
Baca juga: Duh, Penyaluran Bantuan Warga Miskin di Blora Masih Gunakan Data 2011