Berita Blora
Satu Penyebab Maraknya Dugaan Pungli BLT di Blora, Kompol Christian: Data Penerima Tidak Valid
Ada yang seharusnya dapat tetapi tidak dapat (BLT) sehingga ada semacam subsidi dari penerima BLT, karena datanya memang tidak valid
Penulis: ahmad mustakim | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Data warga miskin yang tidak valid menjadi penyebab dugaan terjadinya pungutan liar (pungli) BLT di sejumlah desa Kabupaten Blora.
Diketahui bahwa beberapa waktu lalu Blora digemparkan dengan video aksi pungli yang dilakukan oleh pihak aparatur desa hingga oknum lainnya.
Besarannya bervariasi, mulai Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu per penerima bantuan.
Baca juga: Potong BLT, Empat Kades di Blora Disanksi Minta Maaf dan Tandatangani Surat Pernyataan
Alasannya pun bermacam-macam untuk melakukan hal ini.
Beberapa desa yang sempat viral yakni Desa Sumberejo Kecamatan Randublatung, Desa Keser Kecamatan Tunjungan, Desa Sumurboto Kecamatan Jepon, dan Desa Ngampon Kecamatan Jepon.
Bahkan beberapa aksi pungli itu terekam video masyarakat setempat dan viral di media sosial.
“Dari permasalahan (pungli) ini bisa disimpulkan data penerima bantuan sosial di Blora tidak valid, masih banyak kurangnya,” ucap Ketua Satgas Saber Pungli Blora, Kompol Christian Crisye Lolowang kepada Tribunjateng.com, Rabu (5/10/2022).
Kompol Christian Crisye Lolowang mengatakan, dari kejadian itu tim Saber Pungli Blora melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait.
Seperti Kepala Desa, perangkat desa, hingga masyarakat miskin penerima BLT.
Baca juga: Wabup Blora : Jangan Ada Titipan Data Saat Pendataan Awal Regsosek 2022
“Hasil dari pemeriksaan yang tim lakukan, itu merupakan iuran."
"Beberapa desa iuran untuk membangun musala ada ada pula untuk diberikan kepada yang tidak mendapat (BLT),” terangnya.
Data penerima manfaat BLT yang tidak valid tersebut menurutnya menjadikan bantuan tidak tepat sasaran.
“Itu ada yang seharusnya dapat tetapi tidak dapat (BLT) sehingga ada semacam subsidi dari penerima BLT, karena datanya memang tidak valid,” tandasnya.
Dia menegaskan, tindakan yang dilakukan Kepala Desa dan aparatur desa yang kemudian viral itu tidak dibenarkan.
“Kami lakukan pembinaan kepada pihak-pihak terkait pendistribusian BLT itu,” ungkapnya.
Baca juga: PMI Blora Kukuhkan 27 Desa Sebagai Kampung Donor Darah
Kompol Christian Chrisye Lolowang mengungkapkan, dari rapat yang dilakukan pihaknya dihasilkan beberapa rekomendasi.
Rekomendasi pertama menyatakan bahwa tidak ditemukan klausul yang bisa menjerat beberapa pemerintah desa dari permasalahan-permasalahan yang viral di media beberapa waktu lalu.
"Dari empat desa yang sudah dilaksanakan pemeriksaan dan klarifikasi oleh tim, bahwa kami sepakat bersama, tidak ditemukan klausul yang bisa menjerat dari permasalahan yang viral itu," jelasnya.
Dia menyebut, pada rekomendasi kedua, akan menyerahkan empat Kepala Desa tersebut ke Inspektorat Kabupaten Blora untuk dilaksanakan pembinaan.
"Dari pihak Inspektorat akan berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait, untuk konsep atau cara pembinaan seperti apa," ungkapnya.
Dijelaskannya, sehingga dapat dipastikan dan disimpulkan, dari permasalahan ini, data penerima bantuan sosial yang ada di Kabupaten Blora masih belum valid.
"Sehingga perlu dilaksanakan rakor tingkat desa," ujarnya.
Baca juga: Solidaritas Tragedi Kanjuruhan, Suporter Saminista Persikaba Blora Nyalakan Ratusan Lilin
Data tersebut kemudian dapat dilanjutkan ke kabupaten dan didorong untuk ke Kementerian Sosial (Kemensos).
Sehingga tidak ada lagi permasalahan serupa di masa mendatang.
Mengenai rekomendasi ke empat, pihaknya akan melaksanakan monitoring dan evaluasi di lima desa yang dipilih secara acak.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Blora HM Dasum juga mengungkapkan, jika data untuk bantuan warga miskin sekarang ini masih memakai data lama.
Pihaknya juga mendorong untuk dilakukan validitas data terkait dengan pendistribusian BLT warga miskin.
“Masih memakai data 2011, sehingga tidak valid,” ucap HM Dasum. (*)
Baca juga: Akhir Pekan Ini Universitas Surakarta Vs Persika Karanganyar, Liga 3 Jateng Dimulai Lagi
Baca juga: Dua Desa Krisis Air Bersih, Sepekan Tiga Kali Dipasok BPBD Jepara
Baca juga: Ayo Sebelum Rampungan, Saksikan Aneka Ragam Bonsai Binaan Kodim Pati, Ada yang Seharga Rp 65 Juta
Baca juga: Ini Fokus Renovasi Stadion 45 Karanganyar, Sudah Dua Pekan Dikerjakan, Target Rampung Desember