Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Benarkah Suwarni yang Hantam Anaknya 9 Kali Pakai Cor-coran Semen? Ini Penjelasan Polres Sragen

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama mengatakan, membutuhkan 2-3 hari untuk mengetahui hasil autopsi

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muslimah
Istimewa
Pihak kepolisian dan perangkat desa ketika mendatangi TKP di Dukuh Tlobongan, RT 22, Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Hasil autopsi jenazah Supriyanto (46), warga Dukuh Tlobongan, Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, yang tewas di tangan ibu kandungnya, hingga kini belum keluar.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama mengatakan, membutuhkan 2-3 hari untuk mengetahui hasil autopsi.

Proses autopsi dilakukan di RS Moewardi, Solo, beberapa jam setelah kejadian, Selasa (4/10) lalu.

Piter Yanottama mengatakan, ada beberapa alasan mengapa Polres Sragen melakukan autopsi terhadap jenazah Supriyanto.

Baca juga: Bawa 2 Balita, Ayah di Palir Semarang Tewas Tertimpa Pohon Jati, Ini Kata Saksi

Baca juga: Selama 30 Tahun Guru di Semarang Ini Jadi Korban KDRT, Kekerasan Fsik dan Seksual Dialami Tiap Hari

Baca juga: Ini Hal Pertama Dilakukan Ayah dan Anak Pembunuh Keluarga di Lampung Usai Jual Warisan Rp 300 Juta

Salah satunya, untuk memastikan atau membuktikan pengakuan pelaku dengan adanya bukti forensik.

Selain itu, juga ditakutkan ada pelaku lain.

"Saya hanya ingin memastikan, apakah orang mengaku membunuh itu langsung bisa dipenjara?

Kami takutnya, bukan dia pelakunya, ada orang lain. Semuanya harus kami kroscek,” kata Piter kepada wartawan, Kamis (6/10).

"Pakai apa membunuhnya? Batu, oh ada batu, ada bercak darah. Berantem nggak? Ternyata nggak.

Kalau berantem, kami cek tetangga, dengar keributan nggak," imbuh Piter.

Piter mengungkapkan, ada banyak kasus pembunuhan, dengan orang yang mengaku membunuh bukan pelakunya.

“Mereka hanya pasang badan untuk melindungi seseorang,” katanya.

Atas alasan itulah, Piter menyatakan, pihaknya melakukan autopsi terhadap korban.

Dari autopsi akan diketahui apakah benar luka-luka di tubuh korban sesuai dengan keterangan pelaku.

"Kalau dia tidak melakukan, asal ngomong, misalnya, dan pelakunya orang lain, pasti tidak sesuai dengan perkenaan," lanjut Piter.

Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi Pembunuhan (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)
Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved