Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Dapat Kiriman Air dari Wilayah Atas, Bendung Simongan Sentuh Level 150 Sentimeter

Debit air di Bendung Simongan atau Bendungan Pleret Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang sempat menyentuh level 150 sentimeter.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Istimewa
Kondisi debit air bendung Simongan yang menyentuh angka 150 sentimeter saat sore hari. Tingginya debit air tersebut merupakan kiriman dari wilayah atas yang hujan cukup deras sejak siang hari, Kota Semarang, Selasa (18/10/2022). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Debit air di Bendung Simongan atau Bendungan Pleret Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang sempat menyentuh level 150 sentimeter.

Angka tersebut hanya selisih 30 sentimeter saat terjadi banjir besar tahun kemarin yakni di level 180 sentimeter.

"Iya, tadi debit air sentuh angka 150 sentimeter di pukul 15.37 WIB tapi ini sudah mulai surut," kata  Koordinator Pintu Air Bendung Simongan, Bayu Wanapati kepada Tribunjateng.com, Selasa  (18/10/2022) malam.

Kondisi debit air mulai surut pada pukul 17.01 yang menunjukkan angka 130 sentimeter.

Kemudian terus surut di angka 90 sentimeter pada pukul 18.17.

"Iya ini terus surut , tapi kami terus melakukan pemantauan," jelasnya.

Kondisi debit air di angka 150 sentimeter tersebut, pihaknya lantas menyatakan status siap, artinya semua pihak harus bersiap dengan tingginya debit air.

"Kalau zaman dahulu sudah membunyikan Kentongan sebanyak satu kali untuk siap-siap (banjir)," bebernya.

Tingginya debit air yang masuk ke bendung Simongan lantaran wilayah atas meliputi Ungaran, Pudakpayung, Gunungpati dan sekitarnya hujan deras dari pukul 12.00.

Bayu mengatakan, petugas hulu di Bendung Sidampyak dan Kripik menginformasikan hujan intensitas tinggi terjadi sejak siang hari.

Begitupun di daerah Ungaran meskipun wilayah bawah seperti daerah waduk Jatibarang tidak hujan.

Kiriman air dari atas itu masuk ke banjir kanal barat mulai pukul 15.00.

"Habis itu elevasi air langsung naik. Setiap 10 menit alami kenaikan debit air," jelasnya.

Ia merinci, debit air pertama kali masuk di level 20.

Kemudian naik ke level 50 pukul 15.15.

Air terus naik ke level 85 di pukul 15.20. 

"Selepas level 50 Naiknya lebih cepat," ungkapnya.

Kiriman air dari wilayah atas tersebut masih dapat ditangani di Bendung Simongan.

Berbeda dengan bendung Karet yang berada lebih hilir daripada bendung Simongan.

Sewaktu debit air menyentuh angka 85 sentimeter dua pintunya sudah dibuka untuk buka jalan ke laut.

"Di bendungan Karet ada empat pintu, akhirnya dibuka semua saat level air di angka 120-140 sentimeter," terangnya.

Begitupun dengan status bendungan, ketika di bendung Simongan menyatakan status siap maka bendungan di bawahnya statusnya satu tingkat lebih tinggi yakni siaga.

"Kalau kami siap berarti bendungan bawah sudah siaga atau di level merah," paparnya.

Ia menambahkan, kondisi tersebut selalu dikoordinasikan dengan berbagai pihak  di antaranya Dinas Pengelolaan Sumberd Daya Air (PSDA) Jateng,  waduk Jatibarang, satgas BBWS Pemali-Juwana , kemudian diteruskan ke BPBD Kota.

"Iya selalu kami update lalu laporkan," imbuhnya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved