Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dosen Unissula Diduga Aniaya Dokter

Lapor Polisi Kasus Kekerasan di RSI Sultan Agung, Dokter Astra Siapkan Bukti Visum dan Rekaman CCTV

Kasus dugaan penganiayaan yang dialami dokter Astrandaya Ajie, tenaga medis RSI Sultan Agung akhirnya mengadu ke Polda Jateng.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: raka f pujangga
istimewa/Medsos Instagram
KEKERASAN TERHADAP DOKTER - Viral di jejaring media sosial, dugaan kekerasan terhadap dokter di RSI Sultan Agung Semarang yang diduga dilakukan seorang oknum dosen Fakultas Hukum asal Unissula. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kasus dugaan penganiayaan yang dialami dokter Astrandaya Ajie (dr Astra), tenaga kesehatan Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang, memasuki babak baru. 

Pihak kuasa hukum telah resmi mengajukan pengaduan ke SPKT Polda Jawa Tengah.

Baca juga: RSI Sultan Agung Semarang Buka Suara, Berikut Penyebab Awal Polemik Berujung Penganiayaan dr Astra

Wakil Ketua Tim Advokasi Keadilan Dokter Astrandaya Ajie, dr Hansen, menyampaikan aduan tersebut didaftarkan pada Jumat (12/9/2025). 

“Pada Jumat kemarin kami sudah mengajukan pengaduan ke Polda Jateng,” ujarnya, Senin (15/9/2025).

Menurut Hansen, pihaknya kini tengah melengkapi bukti-bukti untuk memperkuat aduan menjadi laporan kepolisian. 

Bukti tersebut di antaranya hasil visum dan rekaman kamera pengawas (CCTV) yang merekam dugaan penganiayaan oleh Muhammad Dias Saktiawan, dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.

“Kami akan terus kawal kasus ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa naik jadi laporan kepolisian,” tambahnya.

Respon RSI Sultan Agung Semarang 

Direktur RSI Sultan Agung, dr Agus Ujianto, menegaskan saat ini manajemen rumah sakit, juga telah menyiapkan tim advokasi untuk mendampingi proses hukum.

“Ya kita harus melindungi tenaga kesehatan yang bekerja. Jangan sampai ada tenaga medis yang merasa tidak aman dalam menjalankan tugas,” katanya.

Agus menegaskan kasus ini tidak ada kaitannya dengan Unissula, meski rumah sakit dan kampus sama-sama berada di bawah naungan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA). 

“Ini kan urusannya beda. Antara pasien dan keluarga jangan dulu dibawa-bawa ke situ,” katanya.

Baca juga: Penganiayaan Salah Sasaran di Karanganyar, Lutfan Meregang Nyawa karena Melintas di Saat yang Salah

Diketahui sebelumnya, Sabtu (6/9/2025), jagat media sosial dihebohkan dengan video dugaan kekerasan terhadap tenaga kesehatan di RSI Sultan Agung

Dalam rekaman tersebut terdengar teriakan histeris, umpatan, serta amukan dari seorang pria yang diduga Muhammad Dias Saktiawan.

Pelaku disebut marah kepada dokter anestesi dan bahkan mengancam akan membakar rumah sakit.(Rad)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved