Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Soft Launching Waduk Cacaban Tegal Resmi Digelar, Ada Camping Ground dan Paket Wisata Menarik 

Salah satu objek wisata unggulan di Kab. Tegal, Waduk Cacaban, resmi soft lauching.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Desta Leila Kartika
Suasana di area Objek Wisata Waduk Cacaban, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Rabu (26/10/2022), saat berlangsung soft launching secara resmi. Saat ini pengunjung sudah bisa berwisata ke Waduk Cacaban dengan tarif yang ditentukan. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Tegal yaitu Waduk Cacaban akhirnya resmi dilakukan soft launching pada Rabu (26/10/2022) berlokasi di Aula Gardu Pandang.

Acara launching tersebut, dihadiri oleh Bupati Tegal, Umi Azizah, Sekda Kabupaten Tegal, Widodo Joko Mulyono, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal, Ahmad Uwes Qoroni, Forkopimda, OPD, dan unsur terkait lainnya.

Hampir dua tahun lebih tutup dan tidak beroperasi karena dilakukan remidial atau perbaikan di hampir semua sudut, adanya pembukaan Waduk Cacaban untuk masyarakat umum tentunya menjadi angin segar tak terkecuali bagi para pedagang dan pengelola wisata.

Ditemui setelah acara launching, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal, Ahmad Uwes Qoroni, mengungkapkan bahwa objek wisata Waduk Cacaban sudah dibuka untuk umum dan menerima pengunjung sejak Sabtu (22/10/2022) lalu terutama di kawasan dermaga.

Suasana di area Objek Wisata Waduk Cacaban, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Rabu (26/10/2022), saat berlangsung soft launching secara resmi. Saat ini pengunjung sudah bisa berwisata ke Waduk Cacaban dengan tarif yang ditentukan.
Suasana di area Objek Wisata Waduk Cacaban, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Rabu (26/10/2022), saat berlangsung soft launching secara resmi. Saat ini pengunjung sudah bisa berwisata ke Waduk Cacaban dengan tarif yang ditentukan. (Tribun Jateng/Desta Leila Kartika)

Jika berkunjung ke Waduk Cacaban, dikatakan Uwes tidak melulu hanya memanfaatkan bangunan megah gardu pandang saja, tapi ada kelestarian alam yang juga bisa dinikmati baik untuk spot foto atau lainnya.

Uwes tidak menampik jika masih ada beberapa elemen yang masih perlu adanya perbaikan atau penyempurnaan, salah satunya di area gerbang tiket masuk.

Nantinya ada beberapa alternatif yang akan dilakukan supaya pengunjung lebih nyaman dan aman.

"Selain ada wahana gardu pandang, dermaga apung, spot foto, di Waduk Cacaban juga ada wahana wisata air yang bisa dinikmati dengan menggunakan perahu. Kami tegaskan tidak perlu dan jangan takut, karena perahu yang ada disini semuanya sudah memiliki pas kecil atau pas kapal artinya sudah berizin. Protokol keselamatan dipastikan, pengunjung masing-masing menggunakan rompi pelampung," ungkap Uwes, pada Tribunjateng.com, Rabu (26/10/2022).

Sementara untuk jumlah perahu yang tersedia, kurang lebih ada 33 perahu dan semuanya sudah memiliki pas kapal, termasuk menerapkan protokol keselamatan.

Bagi pengunjung yang ingin berkeliling di area Waduk Cacaban melihat pulau dan menikmati sensasi menggunakan perahu, maka harus menyiapkan ongkos Rp 15 ribu per orang.

Untuk makin menarik minat pengunjung, Uwes sudah menyiapkan beberapa opsi salah satunya membuat program capacity building (peningkatan kapasitas), artinya tidak hanya menyasar masyarakat umum tapi juga anak-anak sekolah.

Selain itu, ada juga wahana jogging track dan kedepannya akan menambah wahana baru yaitu camping ground.

"Selama ini di Waduk Cacaban belum ada yang namanya paket wisata, nah ini yang kedepannya akan kami optimalkan lagi. Seperti belum lama ini, kami mencoba membuat paket wisata yaitu dari jam 05.00-10.00 WIB. Jadi pengunjung bisa menikmati matahari terbit dari Gardu Pandang, kemudian dilanjutkan senam bersama, lalu ke jogging track, dan setelah itu naik perahu sambil menebar benih ikan, terakhir singgah ke pulau kenanga sambil menikmati buah durian. Jadi ya seperti dikemas dalam paket outbound," jelasnya.

Sementara untuk harga tiket masuk di Waduk Cacaban saat ini, lanjut Uwes, weekend atau hari libur Rp 5 ribu per orang dewasa.

Sedangkan anak-anak harga tiket masuk Rp 4 ribu per orang.

Untuk harga tiket weekday (Senin-Jumat) dewasa Rp 4 ribu, dan anak-anak Rp 3 ribu per orang.

Jika ingin menikmati wahana perahu, maka biaya yang dikenakan yaitu Rp 15 ribu per orang. 

Suasana di area Objek Wisata Waduk Cacaban, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Rabu (26/10/2022), saat berlangsung soft launching secara resmi. Saat ini pengunjung sudah bisa berwisata ke Waduk Cacaban dengan tarif yang ditentukan.
Suasana di area Objek Wisata Waduk Cacaban, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Rabu (26/10/2022), saat berlangsung soft launching secara resmi. Saat ini pengunjung sudah bisa berwisata ke Waduk Cacaban dengan tarif yang ditentukan. (Tribun Jateng/Desta Leila Kartika)

"Tapi harga tiket ini masih bersifat sementara. Kedepannya akan kami sesuaikan lagi. Sedangkan harga tersebut sesuai Perda nomor 12 tahun 2021," ujarnya. 

Membahas mengenai tiket parkir, Uwes menuturkan saat pembukaan awal Sabtu lalu memang ada retribusi parkir Rp 2 ribu. 

Tapi karena setelah masuk kemudian parkir, malah tidak tertata dengan baik dan mengganggu kenyamanan pengunjung, ditambah tidak aman.

Akhirnya setelah melakukan koordinasi dengan Pokdarwis setempat, diputuskan sementara waktu tidak ada tarif parkir. 

Jadi pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk saja di pintu gerbang. 

Adapun Waduk Cacaban buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB sampai 21.00 WIB. 

"Kami sedang membuat formulasi agar keinginan Pokdarwis jalan atau tercukupi, tapi masyarakat (pengunjung) juga tidak merasa keberatan," tutur Uwes.

Sementara itu, Bupati Tegal, Umi Azizah,  mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR Dirjen Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, yang telah memfasilitasi proyek remedial Waduk Cacaban ini. 

Setelah sekian lama, bahkan puluhan tahun bangunan bendungan Waduk Cacaban ini belum pernah direvitalisasi dan kawasannya ditata secara keseluruhan.

Tentunya ini sangat menguntungkan dan membawa berkah, serta manfaat bagi masyarakat petani ataupun pelaku usaha pariwisata, khususnya warga sekitar yang mencari nafkah dan menggantungkan usahanya di Waduk Cacaban ini.

Sekali lagi, terima kasih Umi sampaikan kepada jajaran BBWS Pemali Juana yang juga telah menyerahkan pengelolaan sementara kawasan dermaga ini ke Pemerintah Kabupaten Tegal. 

Tanpa dukungan pembangunan dari pusat, tentunya Pemkab Tegal dari sisi anggaran belum tentu mampu menata spot kawasan wisata ini.

Suasana di area Objek Wisata Waduk Cacaban, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Rabu (26/10/2022), saat berlangsung soft launching secara resmi. Saat ini pengunjung sudah bisa berwisata ke Waduk Cacaban dengan tarif yang ditentukan.
Suasana di area Objek Wisata Waduk Cacaban, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Rabu (26/10/2022), saat berlangsung soft launching secara resmi. Saat ini pengunjung sudah bisa berwisata ke Waduk Cacaban dengan tarif yang ditentukan. (Tribun Jateng/Desta Leila Kartika)

"Ciptakan salam, sapa dan senyum ramah. Ini tugasnya Pokdarwis untuk bisa membina para pelaku usaha dan pekerja di sektor pariwisata. Jangan sampai ada pengunjung yang kapok datang kesini lagi karena ulah satu dua orang oknum karena menaikkan harga jual, misalnya makanan secara tidak wajar. Jadi tolong yang usaha kuliner, sertakan daftar harganya yang bisa dilihat calon konsumen," pesan Umi. 

Umi juga meminta Disporapar selaku leading sector pengelola spot wisata dermaga, bisa mengelolanya dengan baik bersama-sama pelaku usaha lainnya. 

Jaga kebersihannya, segera lakukan perbaikan jika ada fisik bangunan ataupun jaringan yang rusak. 

Jangan menunggu rusaknya banyak dulu baru diperbaiki.

Mengingat dari pengalaman yang sudah-sudah, lanjut Umi, membangun jauh lebih mudah ketimbang memelihara. 

Memelihara itu butuh kepekaan, butuh sensitivitas, dan respon cepat untuk memperbaiki setiap terjadi kerusakan. 

Terlebih sebagian bangunan di dermaga ini bersentuhan langsung dengan air, udara terbuka, sehingga risiko terjadinya kerusakan tinggi.

Inilah yang harus diantisipasi dan disiapkan anggaran pemeliharaannya. 

"Prinsip, kita ingin menciptakan Waduk Cacaban ini sebagai destinasi wisata unggulan Kabupaten Tegal dengan segala kelebihannya, bukan kekurangannya," tegas Umi. 

Terakhir, Umi berpesan kepada para pengusaha, investor, kiranya dengan dibukanya kawasan dermaga wisata ini bisa ditangkap sebagai sebuah peluang untuk membuka spot atraksi wisata air. 

Seperti banana boat, jet ski, para sailing, trampolin air dan yang lainnya, termasuk penyelenggaraan event olah raga seperti ski air dan sebagainya.

Dengan itu tentunya Cacaban akan semakin menarik, dan citra kepariwisataan Kabupaten Tegal semakin terangkat. 

"Sehingga orang kalau ke Tegal tidak hanya ke Guci, tapi juga ada Waduk  Cacaban, ada Museum Situs Semedo dan lain-lain," harap Umi.

Terpisah, pedagang di kios area Waduk Cacaban, Kamisah, bercerita bahwa kios tempat jualannya ramai ketika weekend (Minggu) saja.

Tapi kalau weekday cenderung sepi paling dua lima orang saja, bahkan pernah tidak melayani sama sekali.

Sehingga dengan adanya soft launching ini, Kamisah berharap kondisi objek wisata Waduk Cacaban kedepannya semakin ramai pengunjung. 

Dengan ramainya pengunjung yang datang, maka sedikit banyak berpengaruh dengan pemasukannya. 

"Saya berharap kedepannya di area atau deretan kios yang saya tempati ini tepatnya sebelah barat dari dermaga bisa diberi tambahan, misal wahana permainan anak atau apa, jadi biar tambah ramai pengunjung yang mampir kesini jangan di sebelah timur terus," tutur Kamisah.

Dikatakan, pedagang di area Waduk Cacaban kebanyakan berjualan aneka ikan mulai wader, mujahir, udang, kepiting kecil, pecel, aneka mie, gorengan, makanan ringan, dan lain-lain 

Sementara untuk harga jual pecel Rp 12 ribu per porsi. 

Aneka ikan ukuran besar mulai harga Rp 30 ribu, kecil Rp 20 ribu-Rp 25 ribu sudah plus nasi. 

Udang Rp 30 ribu per piring tanpa nasi. 

Kepiting kecil Rp 30 ribu per piring tanpa nasi. 

Minuman kisaran mulai Rp 5 ribuan. 

Gorengan kisaran Rp 1 ribu per satuan.

"Saya berjualan di area Waduk Cacaban sejak tahun 1994 ya sudah hampir 28 tahun. Kalau di lokasi awal dengan kios sekarang ya jelas lebih ramai yang dulu, tapi ya saya mengikuti aturan atau kebijakannya saja. Tapi kalau segi tempat ya lebih nyaman yang sekarang. Semoga kedepannya pelanggan jauh lebih banyak lagi," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved