Ganjar Pranowo
Tinjau Lahan Singkong dan Pengolahan Tepung Mocaf, Ganjar: Ini Praktik Menjaga Ketahanan Pangan
Ganjar juga sempat memanen singkong bersama petani dan menikmati hasil olahan tepung mocaf
Penulis: hermawan Endra | Editor: muslimah
Melihat potensi besar itu, Ganjar mengatakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tepung mocaf dari singkong produksi dalam negeri harus digencarkan. Ia mencoba membandingkan antara tepung mocaf dan tepung terigu.
Menurutnya, tepung terigu memang oke tapi bahan gandum tidak bisa ditanam sendiri di Indonesia. Sementara tepung mocaf dari singkong yang tentu saja bisa di tanam sendiri.
"Mungkin pelan-pelan ini harus masuk ke masyarakat, ke pasar, sambil mengurangi itu (tepung gandum). Ini nilai kompetisi yang dimunculkan masyarakat dan praktiknya bagus. Tinggal nanti mengawasi dari sisi kualitas, kuantitas, dan kontinuitasnya karena ini juga sudah ekspor ke Dubai," ungkapnya.
Selanjutnya, yang dibutuhkan adalah testimoni dan pengakuan internasional. Apalagi tepung mocaf ini sudah diekspor ke luar negeri. Testimoni itu bisa bagaimana rasanya atau digunakan untuk kebutuhan apa di sana.
"Ini kekuatan pangan lokal yang bisa menjadi alternatif substitusi atau pengganti gandum. Bisa nggak? Bisa. Ini baru singkong, belum sagu, belum sukun, belum Porang, jagung, dan banyak sekali," jelasnya.
Sementara itu Supriyanto, pemilik UD Usaha Mandiri yang mengolah singkong menjadi tepung mocaf, mengatakan kapasitas produksi perbulan untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor mencapai 100 ton.
Sejauh ini ia masih fokus untuk mengolah singkong menjadi tepung mocaf. Untuk komoditas lain ia akan mengembangkan setelah pasar tepung mocaf bagus. Di antara ia akan mencoba mengembangkan beras analog dengan bahan dasar singkong.
"Pengrajin mocaf ini harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, dibantu untuk promosinya, pengenalan dan sosialisasi kepada masyarakat supaya banyak yang mengenal mocaf. Sekarang masih banyak sekali yang belum mengenal mocaf itu apa. Padahal ini ada di dalam negeri dan kita sangat kaya. Kalau kita maksimalkan otomatis kita tidak ketergantungan lagi dengan produk impor seperti gandum," katanya.
Untuk produksi tepung mocaf, Supriyanto mengaku sejauh ini belum ada kendala karena pasokan singkong di Banjarnegara juga cukup bagus. Setidaknya industri tepung mocaf didukung oleh ratusan petani yang mengelola sekitar 3.666 hektar lahan kering di Banjarnegara dengan ditanami singkong. Untuk tempat pengolahan UD Usaha Mandiri ini pasokan singkong berasal dari petani di Kecamatan Purwanegara dan Kecamatan Bawang.
"Untuk ekspor alhamdulilah tidak ada kendala, cuma memang kebetulan baru ke Dubai. Mungkin ke yang lain besok-besok ini akan dibutuhkan serifikat, misalnya kalau kita akan ekspor ke Eropa. Untuk produksi kami di-support ratusan petani singkong di Kecamatan Purwonegoro dan Kecamatan Bawang," ujarnya. (*)