Berita Batang
Ekskavasi Candi Tertua di Batang Terhenti, Disdikbud Kehabisan Dana, Masih Butuh Rp 400 Juta
Candi tersebut usianya sudah 14 abad yaitu berasal dari Abad ke-7 Masehi atau tahun 630-an di periode sebelum Mataram, yaitu zaman Kalingga.
Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Penelitian candi tertua Jawa Tengah di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang terhenti lantaran terkendala dana ekskavasi.
Disdikbud Kabupaten Batang tidak memiliki anggaran untuk ekskavasi temuan candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang itu.
Untuk menggali candi tertua di Jawa Tengah tersebut, dibutuhkan anggaran hingga Rp 400 juta.
"Saat ini kami menunggu dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah."
"Siapa tahu dari sana ada dana eskavasi."
"Kami sebenarnya tidak ada anggaran," tutut Kabid Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Batang, Affy Kusmoyorini kepada Tribunjateng.com, Senin (31/10/2022).
Baca juga: Tekan Dampak Inflasi di Batang, Dishanpan Jateng Gelar Bazaar Pangan Murah
Lebih lanjut dikatakan Affy, BPCB Jateng datang melihat lokasi pada Senin (31/10/2022) dan Selasa (1/11/2022).
Pihaknya sangat berharap ada anggaran untuk ekskavasi.
Pasalnya kebutuhan anggaran tersebut sekira Rp 200 juta untuk ekskavasi saja.
Tapi untuk menjaga keamanannya butuh anggaran lagi, total anggaran bisa mencapai Rp 400 juta.
Hal itu agar tidak terjamah oleh pihak lain yang tidak bertanggungjawab.
"Semoga ada anggaran dari BPCB Jateng."
"Kalaupun tidak ada anggaran, kami akan mencoba ke Kementerian PUPR."
"Hal ini karena Batang sebagai kota pusaka, sepengetahuan kami ada anggaran yang disediakan untuk kota pusaka itu dana sejumlah Rp 1 miliar satu tahunnya," imbuhnya.
Perlu diketahui, candi tersebut pertama kali ditemukan pada 2019.