Berita Semarang
Gebrakan Anyar Pemkot Semarang, Hadirkan Aplikasi SI UMI, Pasarkan Produk Secara Digital
Sampai saat ini baru 50 persen pelaku UMKM yang menyiapkan e-Katalog di Kota Semarang, harusnya bisa lebih banyak lagi.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemkot Semarang kembali melakukan gebrakan dalam hal peningkatan UMKM.
Gebrakan itu dilakukan Dinkop dan UMKM Kota Semarang melalui Aplikasi Sistem Informasi Pelaku Usaha Mikro (SI UMI).
Melalui aplikasi tersebut, pelaku UMKM akan langsung terhubung dengan pasar daring untuk memasarkan produknya.
Menurut Kepala Dinkop dan UMKM Kota Semarang, Agus Wuryanto, SI UMI jadi aplikasi pertama di Indonesia dalam hal pemasaran digital produk UMKM.
Baca juga: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Siyolaksono Tewas Saat Mengisi BBM di SPBU Pudakpayung Semarang
"Persiapan untuk peluncuran SI UMI kami lakukan selama dua bulan, namun masih akan dilakukan penyempurnaan," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Senin (31/10/2022).
Agus menuturkan, akhir tahun ini SI UMI siap digunakan pelaku UMKM di Kota Semarang.
"Pihak perbankan juga akan bergabung."
"Bahkan ada beberapa yang sudah menyampaikan minatnya untuk berkolaborasi," katanya.
Dia mengatakan, inovasi melalui aplikasi digital untuk membantu pelaku UMKM di Kota Semarang.
"Di Kota Semarang ada 29.152 pelaku UMKM."
"Selain melalui inovasi pemasaran digital, Pemkot Semarang masih menyusun Perda terkait pemasaran produk UMKM."
"Tujuannya untuk mengembangkan produk UMKM," ucapnya.
Baca juga: Warga Sleman Terlibat Laka Dengan Warga Semarang di Jalan Letjend S. Parman Kota Semarang
Sementara itu, Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu meminta implementasi dalam SI UMI tak boleh setengah-setengah.
"Keterlibatan perbankan juga penting untuk mempermudah pelaku UMKM menjalankan bisnisnya."
"Misalnya dalam hal pembayaran maupun penyertaan modal," kata Hevearita G Rahayu yang akrab disapa Mbak Ita itu kepada Tribunjateng.com, Senin (31/10/2022).
Dijelaskannya, SI UMI juga harus terintegrasi dengan berbagai toko retail dan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
"Pemkot Semarang akan terus mendukung pelaku UMKM melalui sejumlah program maupun alokasi APBD," kata Mbak Ita.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Kota Semarang Capai 104 Orang, Mbak Ita Minta Vaksinasi Booster Digencarkan
Mbak Ita berujar, pelaku UMKM juga harus melakukan inovasi misalnya melalui e-Katalog supaya pembeli mudah memilih produk.
"Sampai saat ini baru 50 persen pelaku UMKM yang menyiapkan e-Katalog, harusnya bisa lebih banyak lagi," jelasnya.
Diterangkannya, instruksi Presiden Joko Widodo juga mengamanatkan 40 persen dari APBD harus digunakan untuk UMKM.
"Bahkan pada 2024 harus 60 persen APBD untuk UMKM."
"Untuk itu kami berharap pelaku UMKM di Kota Semarang bisa mengajukan e-Katalog sebanyak-banyaknya," imbuhnya. (*)
Baca juga: Sumringahnya Siswi SMP PGRI Jati Kudus Ini, Terima Bansos Tunai Rp 600 Ribu, Neysa: Buat Bayar SPP
Baca juga: Bank Jateng Hibahkan Toyota Innova Kepada RSUD Kardinah Kota Tegal, drg Agus: Buat Operasional
Baca juga: Naik BST Tak Lagi Gratis, Tarif Rp 3.700 Ditanggung Pemkot Solo di Masa Transisi Dua Bulan
Baca juga: PAI Tegal Kini Miliki Road Sweeper Seharga Rp 500 Juta, Menyapu Area Jogging Track