Berita Tegal
Rp 70,4 Miliar Digelontorkan Tahun Depan, Tangani Kemiskinan Ekstrem di Kota Tegal
Dedy Yon Supriyono mengatakan dalam upaya pangentasan kemiskinan di Kota Tegal diperlukan kerangka kerja yang konseptual atau conceptual framework.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Pemkot Tegal menyiapkan anggaran Rp 70,4 miliar untuk penanggulangan dan penanganan kemiskinan ekstrem di Kota Tegal pada 2023.
Hal itu diketahui dalam rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di Hotel Karlita Tegal, Rabu (2/11/2022).
Rapat tersebut secara langsung dipimpin oleh Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono yang sekaligus menjabat sebagai Ketua TKPK Kota Tegal.
Sementara data dan materi dipaparkan oleh Pj Sekda Kota Tegal, dr Sri Primawati Indraswari.
Baca juga: Peringati HUT ke-71 Humas Polri, Kapolres Tegal Kota Ajak Media Suarakan Pesan Kamtibmas Masyarakat
Prima sapaan akrabnya mengatakan, tingkat kemiskinan Kota Tegal pada 2021 berada di angka 8,12 persen.
Angka tersebut di bawah angka kemiskinan nasional 10,14 persen dan provinsi 11,79 persen.
Sebelumnya, tingkat kemiskinan Kota Tegal sudah di angka 7,8 persen.
Setelah adanya pandemi Covid-19, naik menjadi angka 8,12 persen.
"Jadi rapat kali ini membahas strategi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem."
"Ini harus dilaksanakan secara kolaborasi dan terintegrasi," katanya melalui Tribunjateng.com, Rabu (2/11/2022).
Baca juga: Pastikan Anggota Berikan Layanan Sesuai standar, Wakapolres Tegal Lakukan Pengecekan Berkala
Prima mengatakan, ada beberapa strategi yang dibahas dalam rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan di Kota Tegal.
Pertama, meningkatkan kemampuan beli masyarakat.
Contohnya dengan pemberian bantuan sosial.
Kedua, meningkatkan pendapatan masyarakat, misalkan yang menganggur diberi pekerjaan dan yang sudah bekerja diberi pelatihan.
"Ketiga adalah meminimalkan kantong-kantong kemiskinan dengan program perluasan jaringan pipa di perkotaan, pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah, dan sebagainya," ungkapnya.
Baca juga: Kepala Dinkes Kabupaten Tegal: Waspadai Gejala Gagal Ginjal Akut Pada Anak
Kepala Bappeda Kota Tegal, Resti Drijo Prihanto mengatakan, anggaran untuk penanggulangan dan penanganan kemiskinan sekira Rp 70,4 miliar.
Anggaran tersebut nantinya tersebar di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Seperti dinas kesehatan, dinas pendidikan dan kebudayaan, dinas sosial, maupun lainnya.
Dia mengatakan, selain perencanaan juga dilakukan evaluasi program-program yang sudah dilaksanakan pada 2022.
Program-program yang akan dijalankan pun nantinya menggandeng instansi swasta, khususnya yang sudah tergabung dalam Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP).
Baca juga: PT Penyalur Tenaga Kapal Asing di Tegal Belum Bayar Gaji ABK Puluhan Juta, Kantornya Malah Hilang
"Untuk program-program pengentasan kemiskinan, di antaranya seperti pelatihan, pemberian dana suntikan, dan pemenuhan sumber air bersih," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (2/11/2022).
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono mengatakan, dalam upaya pangentasan kemiskinan diperlukan kerangka kerja yang konseptual atau conceptual framework.
Hal itu diperlukan agar penanganan kemiskinan dilakukan secara benar.
Oleh karena itu, program-program yang ada perlu dikerjakan secara bersama-sama atau kolaborasi.
"Kami berharap agar dilakukan percepatan ketersediaan data yang akurat tentang tingkat kesejahteraan sosial, khususnya di Kota Tegal."
"Supaya punya pegangan data yang benar, sesuai dengan kondisi," pesannya. (*)
Baca juga: Penampakan Talud Sungai Wulan Kudus yang Retak Sepanjang 10 Meter
Baca juga: Kelakuan Anak Wakil Ketua DPRD Buat Ia Berurusan dengan Polisi, Gadis 16 Tahun Digagahi
Baca juga: Detik-detik Sambaran Petir Jadi awal Mula Gudang Mebel di Jepara Terbakar
Baca juga: Viral Anjing Menggondol Kepala Manusia Berkeliaran, Tubuh Korban Tergeletak di Dekat Mesin ATM