Polisi Tembak Polisi
Eks Kasatreskrim Beberkan yang Dilakukan Ferdy Sambo Usai Brigadir J Tewas: Ia Tampak Berkaca-kaca
Ia yang datang ke TKP tewasnya Brigadir J melihat Ferdy Sambo memukul tembok dengan keras usai Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Apa yang dilakukan Ferdy Sambo setelah Brigadir J tewas diungkap mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit.
Ia yang datang ke TKP tewasnya Brigadir J melihat Ferdy Sambo memukul tembok dengan keras usai Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas ditembak.
Hal tersebut disampaikan Ridwan Soplanit saat bersaksi dalam sidang dengan terdakwa Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).
Baca juga: 3 Saksi Hidup Manusia di Dunia Saat Penghakiman Setelah Kiamat Hari Akhir
Baca juga: Remaja Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Dituduh COD Sabu Karena Bengong di Pinggir Jalan
Awalnya, Ridwan Soplanit mengaku, ia melihat ada jenazah Brigadir J yang sudah tertelungkup di lantai dengan kepala menoleh ke kiri.
Selain itu, ada juga retakan cermin, lubang bekas tembakan di dinding dekat tangga, selongsong peluru, dan satu senjata api.
Ridwan kemudian mengatakan bahwa Ferdy Sambo saat itu mengaku tidak melihat peristiwa tembak-menembak antara Brigadir J dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
"FS itu menyampaikan bahwa dia mendapat keterangan dari anggotanya yang di situ."
"Saat itu, si Richard menyampaikan kepada dia. Dia tidak melihat (tembak menembak), saat menyampaikan ke saya," ujar Ridwan Soplanit.
Menurut Ridwan, Ferdy Sambo lantas menunjuk ke arah pintu kamar.
Ridwan mengatakan, Ferdy Sambo menyebut bahwa istrinya, Putri Candrawathi, dilecehkan di kamar itu.
Selain itu, Ferdy Sambo menyebut Brigadir J juga melecehkan Putri Candrawathi di Magelang.
"Ini sebenarnya ini kejadian akibat dari istri saya dilecehkan. Ini istri saya dilecehkan dan peristiwa ini juga sebelumnya di Magelang," ujar Ridwan menirukan perkataan Sambo kepadanya.
Setelah itu, menurut Ridwan, Ferdy Sambo memukul tembok dengan keras.
Ridwan juga melihat Ferdy Sambo sudah ingin menangis karena matanya berkaca-kaca.
"Kemudian sambil ngobrol, tangan kanannya menepuk ke arah tembok dengan keras, kemudian kepalanya nyandar di tembok."
Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Kisah Seorang Penyihir dan Tukang Roti
Baca juga: Amalan Doa Agar Terhindar Dari Penyakit Ain
Baca juga: Hindari 5 Hal Ini Agar Kadar Gula Darah Tinggi Aman dan Tidak Terkena Diabetes