Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Tegal

9.295 Guru Ngaji di Kabupaten Tegal Segera Peroleh Dana Insentif, Tiap Orang Ditransfer Rp 1,7 Juta

Menurut Bupati Umi Azizah, guru TPQ dan MDT memiliki peran sebagai penjaga nilai dan ujung tombak keberhasilan pendidikan keagamaan. 

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: deni setiawan
Tribun Jateng/Desta Leila Kartika
Bupati Tegal, Umi Azizah. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – 9.295 guru Taman Pendidikan Alquran (TPQ) dan guru madrasah diniyah takmiliyah (MDT) di Kabupaten Tegal akan menerima dana hibah insentif dengan total mencapai Rp 15,8 miliar.

Dari jumlah tersebut, masing-masing guru akan menerima insentif Rp 1,7 juta. 

Adapun penyaluran dana hibah dari APBD Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2022 ini akan dilakukan melalui transfer bank ke rekening Kemenag Kabupaten Tegal.

Untuk selanjutnya dari Kemenag ke perbankan penyalur untuk mendistribusikan pencairannya ke guru penerima hibah insentif.

Baca juga: BREAKING NEWS: Usulan UMK di Kabupaten Tegal 2023 Disepakati, Resmi Naik Segini

Bupati Tegal, Umi Azizah menyampaikan apresiasinya kepada tim verifikasi dan validasi yang sudah bekerja mendata calon penerima hibah. 

Menurutnya, verifikasi ini penting agar pemberi hibah maupun penerimanya tidak tersangkut permasalahan hukum akibat kesalahan administrasi ataupun ketidaktepatan sasaran.

“Untuk itu kami minta agar penyaluran hibah ini transparan, terbuka, dan akuntabel."

"Tidak boleh ada pemotongan ataupun penyelewengan di dalamnya."

"Karena kami ingin hibah insentif untuk guru ngaji ini bisa diterima penuh, diterima utuh."

"Sehingga bisa membantu meningkatkan kesejahteraannya,” tegas Umi melalui Tribunjateng.com, Jumat (25/11/2022). 

Baca juga: Hendi Hadiri Rakor Pengadaan di Tegal

Menurut Umi, guru TPQ dan MDT memiliki peran sebagai penjaga nilai dan ujung tombak keberhasilan pendidikan keagamaan. 

Di sisi lain, mereka juga dituntut kepekaannya dalam mengantisipasi perubahan zaman yang semakin cepat.

Terlebih di era society 5.0 ini, banyak anak-anak remaja yang sudah menggunakan gawai pintarnya yang terkoneksi ke jaringan internet sebagai sarana komunikasi, hiburan, dan informasi. 

Selain bisa mengakibatkan kecanduan, tanpa pengawasan yang baik dari orangtua dan guru, menjadikan anak-anak rentan terpapar informasi ataupun hal lain yang tidak sesuai usianya.

Baca juga: BI Tegal bersama Pemda se-Eks Karesidenan Pekalongan Perkuat Pengendalian Inflasi

Oleh sebab itu, pengajaran pendidikan agama Islam menjadi sangat penting sebagai filter bagi anak agar tidak terjerumus pada hal negatif. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved