Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Banjir Rob di Tanjung Emas Semarang, BMKG Wanti-wanti Sampai Akhir Tahun Masih Mengancam

Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas BMKG Semarang meminta warga pesisir untuk berhati-hati menyusul adanya bencana rob di pelabuhan Tanjung Emas

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Pekerja pabrik di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas terpaksa terjang air rob, Jumat (2/12/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas BMKG Semarang meminta warga pesisir untuk berhati-hati menyusul adanya bencana rob di pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Ancaman rob masih menghantui pesisir Semarang tidak hanya di awal bulan ini melainkan juga di akhir bulan Desember mendatang.

"Iya ancaman rob terjadi di awal dan akhir bulan Desember," terangKepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas BMKG di Semarang, Retno Widyaningsih kepada Tribun di kantornya Jumat (2/12).

Banjir rob di pelabuhan Tanjung Emas hari ini adalah rangkaian fase tertinggi gelombang yang terjadi dari 2 sampai 4 Desember.

Baca juga: Duduk Perkara Imam Diserang Makmumnya Saat Sholat Jamaah di Bekasi: Kaget, Saya Kenal Dia

Baca juga: Cerita Sabiatun Warga Tambaklorok yang Rumahnya Tergenang Banjir Rob: Ketinggian Sak Dengkul

BMKG mencatat fase tertinggi gelombang di angka 1,9 meter. Kondisi yang sama terjadi di akhir bulan yang diprediksi terjadi rentang 24 Desember hingga 31 Desember.

Hanya saja kondisi parah atau tidaknya rob dipengaruhi pula oleh intensitas hujan yang terjadi.

"Fase gelombang pasang sebenarnya tergolong rendah dan tenang tapi kondisi itu dipengaruhi oleh intensitas hujan sehingga tetap perlu diwaspadai," katanya.

Kondisi itu sama halnya yang terjadi di hari ini. Penambahan ketinggian gelombang terjadi karena kondisi hujan deras sampai pukul 23.00 sampai 01.00.

Selama dua jam tersebut, tercatat intensitas hujan sampai 9,8 milimeter yang berkategori sedang-lebat.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas BMKG di Semarang, Retno Widyaningsih saat menunjukkan pantauan fase tinggi gelombang pantai utara Semarang di layar komputer, di kantornya Jumat (2/11/2022).
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas BMKG di Semarang, Retno Widyaningsih saat menunjukkan pantauan fase tinggi gelombang pantai utara Semarang di layar komputer, di kantornya Jumat (2/11/2022). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Selama fase gelombang pasang mulai terjadi pada pukul 17.00 , puncak pasang pukul 03.00-04.00, lalu surut pukul 11.00. "Hampir seluruh wilayah pesisir Utara Jateng terdampak air pasang ini," tandasnya.

Maka dari itu, BMKG telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terutama pelabuhan Tanjung Emas Semarang supaya waspada saat menjelang natal dan tahun baru yang mana aktivitas penumpang di pelabuhan meningkat.

Warga diminta untuk memantau informasi dari BMKG terutama wilayah terdampak rob. Tujuannya sebisa mungkin ada langkah mitigasi supaya tidak ada korban, baik jiwa maupun harta.

"Kami sudah memberitahukan ke Posko pelabuhan. Ya tentu ganggu aktivitas malam tahun baru tapi semoga tidak terjadi rob," tandasnya.

Libur kerja

Sopir truk kontainer Mbah Gober dan beberapa truk lainnya pilih tak terjang air rob untuk memberikan kesempatan karyawan pabrik untuk berangkat kerja, di Kota Semarang, Jumat (2/12/2022).
Sopir truk kontainer Mbah Gober dan beberapa truk lainnya pilih tak terjang air rob untuk memberikan kesempatan karyawan pabrik untuk berangkat kerja, di Kota Semarang, Jumat (2/12/2022). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Di sisi lain, belasan petugas kebersihan dan penyapu jalanan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terpaksa libur bekerja. Mereka hanya dapat memantau banjir rob yang menggenangi jalanan yang biasa mereka sapu.

"Iya terpaksa nunggu dulu, misal surut kerja. Tapi lihat kondisi rob setinggi ini ya paling kering dua sampai tiga hari," ujar pekerja sapu jalanan kawasan Tanjung Emas, Dani kepada Tribun, Jumat (2/12).

Sementara itu, akibat rob, puluhan truk tertahan di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Mereka terpaksa memarkirkan kendaraanya di pinggir jalan.

Tampak kendaraan berat mulai tronton hingga trailer terparkir rapi.

Melihat ketinggian air rob yang hanya di bawah lutut orang dewasa seyogianya dapat mudah diterabas oleh para truk kontainer.

 "Terabas bisa saja. Truk kontainer saya mampu, tapi hal itu tidak saya lakukan kasihan para pekerja pabrik yang mau berangkat bisa kena air atau tambah menyulitkan jalan mereka," ujar Sopir kontainer Mbah Gober kepada Tribun, Jumat (2/12).

Akibat rob, tentu hal itu berdampak terhadap aktivitas pengiriman logistik di pelabuhan. "Dampak keterlambatan pengiriman itu saja," tuturnya.

Karyawan pabrik PT Grand Best Indonesia itu mengaku, terpaksa harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer atau harus ditempuh selama 30 menit.

Kondisi depan Lamicitra Kawasan Tanjung Emas Semarang masih tergenang air rob, Jumat (2/12/2022).
Kondisi depan Lamicitra Kawasan Tanjung Emas Semarang masih tergenang air rob, Jumat (2/12/2022). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Saya sudah 12 tahun bekerja di kawasan ini, sudah sering banjir tapi tahun ini paling sering. Tanggul jebol paling parah," ungkapnya.

Hal sama juga dilakukan karyawan pabrik Korina Semarang, Tyas. Ia mengaku, harus jalan kaki sejauh 30 menit untuk sampai di tempatnya bekerja di kawasan Lamicitra.

"Infonya depan pabrik kering, hanya akses masuk sini saja yang kerendam rob," katanya.

Diakuinya, banjir rob bikin pekerja di pelabuhan susah. "Kalau bisa ya jangan gini lagi," terangnya singkat sembari lekas berjalan kaki. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved