Opini
Opini Prof DR Anton A Setyawan: Optimisme Dalam Ketidakpastian
DESEMBER 2022 sudah hampir habis. Banyak lembaga yang menyusun laporan outlook perekonomian sebagai panduan bagi pemerintah untuk membuat kebijakan ma
Pemberian subsidi produksi pada petani dan peternak penghasil komoditas pangan juga perlu dilakukan dalam rangka menjaga agar biaya produksi budidaya tanaman pangan lebih rendah, sehingga petani dan peternak bisa mendapatkan bagian keuntungan yang lebih adil. Dalam jangka panjang, perbaikan tata kelola perdagangan komoditas pangan perlu direformasi sehingga tidak terjadi oligopoli pada pasar komoditas pangan.
Optimis
Perkiraan adanya pelambatan ekonomi di tahun 2023 harus kita sikapi dengan optimis. Kondisi Indonesia masih lebih baik karena pelambatan ekonomi berarti perekonomian nasional masih mengalami pertumbuhan positif. Pemerintah dan pelaku bisnis perlu mempersiapkan antisipasi yang tepat untuk bertahan dalam kondisi ini. Bagi pemerintah melakukan kombinasi kebijakan terkait dengan kemampuan sektor riil bertahan dalam kondisi pelambatan ekonomi perlu dilakukan.
Keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga dalam rangka mengendalikan inflasi dan menjaga daya tarik surat berharga, harus dibarengi dengan kebijakan pemerintah untuk memberikan insentif bagi dunia usaha, terutama usaha kecil dan menengah. Penambahan jumlah Kredit Usaha Rakyat (KUR) baik dari sisi jumlah maupun penerima bisa mengurangi dampak pelambatan ekonomi bagi sektor riil.
Pelaku usaha menghadapi tantangan yang tidak ringan dalam kondisi yang tidak pasti pada tahun 2023 nanti. Namun demikian, ini seharusnya memacu para pelaku bisnis untuk melakukan perencanaan bisnis yang lebih detail dan matang untuk mengantisipasi keadaan. Berpikir dan bertindak cerdas dan inovatif dalam melakukan penyesuaian bisnis juga bisa menjadi solusi untuk mengatasi ketidakpastian. (*tribun jateng cetak)