Berita Semarang
Sejarah Pecinan Kota Semarang, dari Pengekangan Kolonial hingga Jadi Wilayah Multikulturalisme
Kawasan Pecinan Kota Semarang memiliki sejarah panjang. Pemerintah kolonial ternyata ikut andil dalam pembentukan kawasan tersebut.
Penulis: budi susanto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kawasan Pecinan Kota Semarang memiliki sejarah panjang.
Pemerintah kolonial ternyata ikut andil dalam pembentukan kawasan tersebut.
Adanya kawasan Pecinan Kota Semarang, dimulai pada abad ke-17.
Pada saat itu, pemerintah kolonial mulai menduduki daerah Semarang.
Tak hanya itu, mereka juga mendirikan tengsi militernya di tepi timur muara Kali Semarang.
Hal tersebut juga dicatat dalam buku Kebudayaan Minoritas Tionghoa di Indonesia karya Leo Suryadinata, terbitan 1988.
Pertengahan abad 17, pemerintah kolonial menguasai semua kapal yang masuk kali Semarang.
Kondisi itu mengganggu masyarakat Tionghoa yang tinggal di hilir sungai di wilayah Simongan.
Perampasan wilayah memicu reaksi masyarakat Tionghoa, mereka melakukan pergerakan dengan menyerang tangsi militer kolonial.
Karena kalah jumlah dan persenjataan, tentara kolonial berhasil mengalahkan masyarakat Tionghoa.
Dari kekalahan itu, masyarakat Tionghoa dipindahkan dari Simongan ke arah utara, di sisi timur sungai dekat tangsi militer kolonial.
Pemindahan itu bertujuan agar pemerintah kolonial, bisa mengawasi pergerakan masyarakat Tionghoa.
Mereka ditempatkan dalam satu pemukiman berdasarkan etnis oleh pemerintah kolonial.
Lokasi itu kini menjadi Pecinan Kota Semarang, yang ada di Kauman Kecamatan Semarang Tengah.
Tak hanya etnis Tionghoa, pemerintah kolonial juga mengelompokkan etnis Arab, Jawa hingga golongan Eropa dalam pemukiman terpisah.
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Jumat 8 Agustus 2025: Berawan |
![]() |
---|
Daftar Lokasi Temuan Sesar Aktif di Semarang Berpotensi Terjadi Gempa Besar, Ada di Pusat Kota |
![]() |
---|
Dari Laut ke Bengkel Perahu: Hidup Ganda Yasin dan Nur Utomo Rawat Kehidupan Nelayan Semarang |
![]() |
---|
Beli Emas di Bawah Rp10 Juta Kini Bebas Pajak, Simak Aturan Terbaru yang Disahkan Pemerintah |
![]() |
---|
Jejak Adipati Pati di Semarang: Kisah Turmanto Juru Kunci di Tengah Rimbunnya Gunungpati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.