Berita Semarang

Sejarah Pecinan Kota Semarang, dari Pengekangan Kolonial hingga Jadi Wilayah Multikulturalisme

Kawasan Pecinan Kota Semarang memiliki sejarah panjang. Pemerintah kolonial ternyata ikut andil dalam pembentukan kawasan tersebut.

Penulis: budi susanto | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/ Budi Susanto
Suasana kawasan Pecinan Kota Semarang jelang Imlek 2023, Sabtu (14/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kawasan Pecinan Kota Semarang memiliki sejarah panjang.

Pemerintah kolonial ternyata ikut andil dalam pembentukan kawasan tersebut.

Adanya kawasan Pecinan Kota Semarang, dimulai pada abad ke-17.

Pada saat itu, pemerintah kolonial mulai menduduki daerah Semarang.

Tak hanya itu, mereka juga mendirikan tengsi militernya di tepi timur muara Kali Semarang.

Hal tersebut juga dicatat dalam buku Kebudayaan Minoritas Tionghoa di Indonesia karya Leo Suryadinata, terbitan 1988.

Pertengahan abad 17, pemerintah kolonial menguasai semua kapal yang masuk kali Semarang.

Kondisi itu mengganggu masyarakat Tionghoa yang tinggal di hilir sungai di wilayah Simongan.


Perampasan wilayah memicu reaksi masyarakat Tionghoa, mereka melakukan pergerakan dengan menyerang tangsi militer kolonial.


Karena kalah jumlah dan persenjataan, tentara kolonial berhasil mengalahkan masyarakat Tionghoa.


Dari kekalahan itu, masyarakat Tionghoa dipindahkan dari Simongan ke arah utara, di sisi timur sungai dekat tangsi militer kolonial.


Pemindahan itu bertujuan agar pemerintah kolonial, bisa mengawasi pergerakan masyarakat Tionghoa.


Mereka ditempatkan dalam satu pemukiman berdasarkan etnis oleh pemerintah kolonial.


Lokasi itu kini menjadi Pecinan Kota Semarang, yang ada di Kauman Kecamatan Semarang Tengah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved