Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Ketika Plt Wali Kota Semarang Dengar Pegawai Main Lato-lato di Kantor, Tak Dilarang Asal Tepat Papan

Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu tak melarang siapapun bermain lato-lato asalkan tepat papan dan dimainkan secara benar.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Seorang anak sedang main lato-lato di Kampung Melayu Semarang, Minggu (15/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Permainan lato-lato sedang mewabah di kalangan masyarakat.

Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun turut memainkan permainan yang sedang viral tersebut. 

Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu tak melarang siapapun bermain lato-lato asalkan tepat papan dan dimainkan secara benar.

Jika tidak benar bisa merugikan diri sendiri ataupun orang lain. 

Baca juga: Kampung Melayu Jadi Wisata Baru di Kawasan Semarang Lama, Ini Keistimewaannya

Baca juga: Cobalah Telo Mangul Desa Sepakung, Produk Khas Kabupaten Semarang, Panen Cuma Setahun Sekali

"Bagi kami ini mainan tradisional."

"Daripada main HP, lebih baik main itu, tapi di tempat yang sesuai, tepat papan."

"Main dengan cara yang benar."

"Kalau tidak, ketutuk dewe," ujar Ita, sapaannya kepada Tribunjateng.com, Minggu (15/1/2023). 

Ita mengatakan, lato-lato merupakan permainan tradisional yang dulu sempat ada.

Hanya saja, pada zaman dulu, permainan ini tidak terlalu mewabah seperti sekarang.

Bagi anak-anak, permainan ini menjadi hal yang baru. 

Hanya saja, dia mengingatkan agar permainan lato-lato tidak dibawa ke sekolah.

Dikhawatirkan, permainan itu akan mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM). 

Baca juga: BEM USM Gelar Donasi Korban Banjir Meteseh Semarang

Baca juga: Viral Video Gangster Bawa Arit Serang Rumah di Cinde Semarang, Sudartik: Gak Ada Masalah Apa-apa

"Kalau sekolah kami sudah menyampaikan untuk tidak membawa lato-lato."

"Kalau main di sini (di ruang terbuka), saat Minggu, tidak apa-apa."

"Itu salah satu permainan," katanya. 

Ita membeberkan, permainan lato-lato juga mewabah di kantornya.

Bahkan, dia mengingatkan stafnya untuk bermain setelah kerja. 

"Tidak hanya di sekolah, di kantor juga mewabah, termasuk di tempat kami."

"Kami lagi kerja ada suara tak tuk tak tuk."

"Kami bilang 'eh jangan di sini'," ungkapnya. (*)

Baca juga: Rekonstruksi 2 Jalan Nasional di Sragen Dimulai Besok Senin, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya

Baca juga: Pemkot Pekalongan Pasca Banjir, Tanggul Jebol Mulai Diinventaris

Baca juga: Harga Tanah di Gemolong Sragen Makin Gila-gilaan, Bisa Capai Rp 5 Juta per Meter Persegi

Baca juga: Suasana Karnaval Grebeg Sudiro 2023, Warga Padati di Pasar Gede Solo, 4.000 Kue Kerancang Dibagikan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved