Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

kominfo kota pekalongan

Pemkot Pekalongan Pasca Banjir, Tanggul Jebol Mulai Diinventaris

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan, penanganan pasca banjir yakni mengakomodasi tanggul jebol dan berpotensi jebol.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
Dok. Camat Pekalongan Utara
DOKUMENTASI - Camat Pekalongan Utara Wismo bersama Danramil Pekalongan Utara Kapten Infanteri Sutrisno saat monitoring lokasi banjir di wilayah Clumprit, Degayu dan tempat pengungsian Masjid Muhajirin Perum Pesona RW XI. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pasca banjir, Pemkot Pekalongan mulai melakukan penanganan tanggul jebol sekaligus menginventarisasi yang berpotensi jebol.

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan, penanganan pasca banjir yakni mengakomodasi tanggul jebol dan berpotensi jebol.

"Semoga cuaca ekstrem itu menjadi puncak hujan dan sekarang sudah selesai."

"Kalau tahun lalu hingga Februari."

"Semoga Januari tahun ini cuaca tidak ekstrem," Achmad Afzan Arslan Djunaid melalui Tribunjateng.com, Minggu (15/1/2023).

Baca juga: 128 Nyawa Hilang Sepanjang Tahun 2022 Saat Persalinan, Pengadaan USG Jadi Prioritas di Pekalongan

Baca juga: Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Melantik 78 Pejabat Struktural Pimpinan Tinggi Pratama

Aaf panggilan akrabnya Wali Kota Pekalongan ini menyebutkan, banjir pada peralihan tahun lalu sekira 2 ribu warga mengungsi.

"Semoga titik-titik yang masih banjir bisa segera surut sehingga warga bisa beraktivitas lancar," imbuhnya.

Pihaknya berpesan kepada warga terdampak banjir untuk terus berkomunikasi dengan pihak Puskesmas, kelurahan, BPBD, maupun Dinsos P2KB.

"Mohon komunikasi ke instansi terkait mengenai hal-hal yang masih diperlukan."

"Misalnya kami terlewatkan kontrol dan kurang memperhatikan warga terdampak banjir atau pengungsi."

"Pokoknya jangan saling menyalahkan."

"Saatnya koordinasi dan komunikasi," pesannya. (*)

Baca juga: Cobalah Telo Mangul Desa Sepakung, Produk Khas Kabupaten Semarang, Panen Cuma Setahun Sekali

Baca juga: Harga Tanah di Gemolong Sragen Makin Gila-gilaan, Bisa Capai Rp 5 Juta per Meter Persegi

Baca juga: Nol Persen Tembakau, Ulwan Warga Kudus Produksi Rokok Herbal Daun Talas, Hasil Eksperimen 6 Bulan

Baca juga: Inilah Damalung Blueprint, Cara Ungkap Kearifan Lokal Gunung Merbabu Melalui Album Musik

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved