Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Ingin Santet Mertua ke Dukun, WD Justru Tewas di Sebuah Petilasan di Banten

Seorang pria berinisial WD (39) justru tewas menjadi korban pembunuhan saat hendak ke dukun untuk menyantet mertua dan adik iparnya.

Editor: rival al manaf
GOOGLE
Ilustrasi Boneka Santet 

TRIBUNJATENG.COM, BANTEN - Seorang pria berinisial WD (39) justru tewas menjadi korban pembunuhan saat hendak ke dukun untuk menyantet mertua dan adik iparnya.

Ia tewas di tangan pria berinisial MT (36) yang diminta untuk mengantar ke dukun santet di Banten.

MT tidak bekerja sendirian ia diringkus polisi bersama 3 pelaku lainnya yang telah membunuh WD dan KJA.

Baca juga: Simak! 7 Weton Istimewa Kebal dari Guna-guna dan Santet Menurut Primbon Jawa

Baca juga: Sah! Daftar Harga BBM Terbaru se-Indonesia per Rabu 11 Januari 2023, Ini Harga di Jabar dan Banten

Baca juga: Sutarman Warga Masaran Sragen Kaget Ada Orang Mengambang di Kolam Miliknya, Bukan Korban Pembunuhan

Setelah diringkus MT membuat pengakuan bawa WD berniat menyantet mertua dan adik iparnya.

"Korban datang minta dicarikan dukun, untuk santet mertua dan adik iparnya," kata MT dikutip dari kompas.com

Meski sudah menyiapkan uang Rp 8 juta untuk bisa diantarkan ke dukun, MT ternyata tidak mempunyai kenalan dukun santet.

Pada Kamis (12/1/2023) sore, korban WD dan KJA bertemu tersangka MT di Rumah Sakit Hermina Ciruas lalu berjalan bersama ke Petilasan Cirewu.

MT kemudian bertemu dengan 3 rekannya SM (30), MA (30), dan SP (40).

Mereka kemudian dikenalkan kepada WD bersama sopirnya KJA (48) saat di petilasan di daerah Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.

Petilasan itu dijadikan lokasi untuk membunuh 2 korbannya dengan cara meracuni hingga menjerat lehernya menggunakan tali kabel yang sudah dipersiapkan.

Usai membunuh kedua korbannya, keempat pelaku yakni MT (36) SM (30), MA (30), dan SP (40) membuang jasadnya di Desa Cihujan, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak.

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan, sejak awal para pelaku sudah merencanakan aksinya untuk membunuh korban dengan menyiapkan racun padi hingga tali kabel.

"Korban WD diberi kopi yang sudah dicampur racun padi dengan harapannya korban meninggal."

"Namun korban tidak meninggal ketika itu," kata Shinto kepada wartawan, Senin (16/1/2023).

Tak putus asa, 2 pelaku kemudian mengambil tali untuk menjerat korban dan menghabisi nyawanya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved