Berita Kudus
Kisah Inspiratif Naryanti Raih Gelar S1 Umku Pada Usia 45 Tahun, Kursi Roda Mendampingi Saat Wisuda
Momen haru Naryanti Suhaningrum yang sudah berusia 45 tahun, tetap semangat meraih gelar S1 dan berhasil diwisuda Umku di atas kursi roda.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
Keterbatasan gerak tak menyusutkan hatinya untuk bisa hadir dalam prosesi wisuda di Kabupaten Kudus.
Nuryanti datang ditemani suami dan anaknya sehari sebelum prosesi wisuda dilaksanakan.
Mereka sempat menginap di Kota Kretek agar mempunyai waktu yang cukup untuk istirahat sebelum diwisuda.
Dia datang menggunakan kursi roda ke gedung Crystal Building Umku, di mana tempat berlangsungnya wisuda.
Dari gedung itu, Nuryanti membawa pulang gelar S1-nya ke kampung halaman.
Dia bahkan tak bisa melanjutkan prosesi wisuda hingga selesai karena kondisi kesehatan yang semakin memburuk.
Nuryanti meninggalkan Umku kembali ke Ngawi sesaat setelah dia diwisuda.
Baca juga: Wisuda STIKES Telogorejo Luluskan 233 Lulusan, dr Swanny: 25 Pesen Diterima Bekerja Sebelum Diwisuda
Beberapa dosen turut serta menghantarkan Nuryanti agar bisa kembali dan bisa beristirahat dengan segera.
Dosen Farmasi Umku, Sitta Hasanatin Sholihah menambahkan, apa yang sudah diperjuangkan Nuryanti membutuhkan treatment besar dalam dirinya.
Sehingga berhasil menemukan semangat juang untuk meraih apa yang sudah dicita-citakan.
"Saya sendiri pernah mengalami hal serupa dengan Nuryanti dari sisi kesehatan. Memang butuh perjuangan lebih untuk bisa bertahan dan meraih yang diimpikan," tuturnya.
Sitta mengaku terharu dengan cerita perjuangan Nuryanti.
Apalagi, dia mendengar langsung cerita itu dari Nuryanti sesaat sebelum meninggalkan Umku.
"Dari ceritanya, menandakan bahwa dia bersyukur bisa meraih apa yang ingin dia gapai," ucapnya.
Baca juga: Mahasiswa Unnes Semarang Meninggal Jelang Wisuda, Eko Raharjo: Haknya Sebagai Sarjana Akan Diberi
Selaku tenaga pendidik, Sitta berharap, kisah perjuangan Nuryanti dapat memotivasi para generasi muda, agar lebih giat dalam menempuh pendidikan setinggi-tingginya.
Berusaha lebih keras dengan mengoptimalkan kemampuan dan kondisi yang ada.
"Misal bagi yang terkendala soal kesehatan maupun ekonomi, semua tetap harus diperjuangkan. Karena cita-cita butuh perjuangan dan usaha keras untuk bisa diraih," ucapnya. (Sam)
Sebuah Pelana Kuda dan Mata Air Abadi: Memahami Tradisi Guyang Cekatak, Pengingat Jasa Sunan Muria |
![]() |
---|
"Sepi Pembeli" Keluh Pedagang Blok Barat Terminal Bakalan Krapyak Kudus |
![]() |
---|
Disdikpora Kudus Tegaskan Dana PIP Harus Disalurkan untuk Program Penunjang Pendidikan |
![]() |
---|
Pemkab Kudus Beri Pendampingan Psikologi dan Bantuan Sosial kepada Anak Korban Penusukan |
![]() |
---|
Pilu, 3 Warga Kudus Ditemukan Terpasung di Kamar Rumah, Alami Gangguan Kejiwaan Akut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.