Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Tips Hindari Diare Akut, Data DKK Karanganyar: Sudah Ada 285 Kasus Sejak Awal Tahun Ini

Musim hujan akan memicu pencemaran air dan musim buah akan meningkatkan kepadatan lalat yang bisa membawa kotoran ke makanan.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
Kabid P2P DKK Karanganyar, Warsito. 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pihak DKK Karanganyar mencatat ada 285 kasus diare akut pada awal tahun ini.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Karanganyar, Warsito menyampaikan, jumlah temuan kasus diare akut pada awal tahun ini masih rendah.

Di sisi lain, diare akut merupakan termasuk kasus yang tidak berbahaya.

Dia menjelaskan, kasus diare akut umumnya akan meningkat saat permulaan musim penghujan dan musim buah.

Baca juga: 139 KK di Karanganyar Terima Bansos Dampak Bencana Alam

"Musim hujan akan memicu pencemaran air dan musim buah akan meningkatkan kepadatan lalat yang bisa membawa kotoran ke makanan," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (18/1/2023).

Oleh karena itu masyarakat perlu meningkatkan dalam menjaga kebersihan.

Termasuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, terutama cuci tangan menggunakan sabun sebelum mengkonsumsi makanan.

Warsito menuturkan, temuan kasus diare akut tersebut hampir merata dialami semua kalangan, mulai dari anak, dewasa, hingga lansia.

Baca juga: 2 Sapi Milik Warga Gondangrejo Karanganyar Terindikasi LSD, Apakah Itu?

Dia menerangkan, ada banyak faktor yang menyebabkan diare akut.

Seperti mengkonsumsi makanan yang kurang higienis, pola makan pedas serta asam, makan sayuran mentah, air yang digunakan untuk konsumsi tercemar, serta kurang memperhatikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Langkah antisipasi, masyarakat diimbau menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, makan makanan yang bersih dan dimasak secara baik."

"Simpan makanan di tempat yang tertutup dan terhindar dari lalat, kurangi makanan terlalu pedas dan asam serta apabila ada gejala diare minum oralit atau air minum yang cukup," terangnya. (*)

Baca juga: Di Kabupaten Pekalongan, Bulan Dana PMI 2022 Capai Rp 1,35 Miliar, Ini Kata Bupati Fadia Arafiq

Baca juga: Korban Sodomi Oknum Guru Ngaji di Batang Bertambah, Kini Menjadi 22 Anak

Baca juga: Sosok Wanita Korban Pembunuhan di Blora, Janda Pedagang Angkringan, Sudah Tiga Pekan Tidak Jualan

Baca juga: Begini Strategi Industri Properti Raup Cuan di 2023, DPD REI Jateng: Optimis Masih Menjanjikan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved