Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Semarang

Amri Peternak Sapi di Ambarawa Semarang Mulai Kesal, Setelah PMK Kini LSD, Penjualan Makin Menurun

LSD merupakan penyakit kulit berbenjol menular pada sapi dan kerbau yang bercirikan adanya nodul-nodul yang keras pada kulit di seluruh bagian tubuh.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
Dok Dispertanikap Kabupaten Semarang
Kondisi sapi di Kabupaten Semarang yang terjangkit LSD. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Seorang pedagang sapi di Ambarawa, Amri (50) mengalami penurunan penjualan hewan ternaknya seusai wilayah Kabupaten Semarang juga dilanda kasus Lumpy Skin Disease (LSD).

LSD merupakan penyakit kulit berbenjol menular pada sapi dan kerbau yang bercirikan adanya nodul-nodul yang keras pada kulit di hampir seluruh bagian tubuh. 

Amri mengatakan, pada saat kondisi normal, dia bisa menjual rata-rata 10 sapi per pekan.

Namun, selama LSD melanda hingga pekan terakhir ini, hanya bisa menjual rata-rata 3 sapi per pekan.

Baca juga: Motif Riski Aprianto, Pencuri BH di Semarang Untuk Fantasi Seksual Saat Masturbasi

“Karena pembeli ataupun pedagang takut."

"Aktivitas di Pasar Hewan Pon Ambarawa juga menurun,” ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (20/1/2023).

Amri pun sedikit kesal dengan kondisi tersebut.

Pasalnya, di saat virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda sejak pertengahan 2022 sudah mulai usai, sapi-sapinya justru kembali terancam terkena penyakit baru lagi.

“Kok ada-ada lagi saja."

"Habis PMK, malah ada lagi LSD ini,” imbuhnya.

Meskipun demikian, Amri membeberkan, tidak ada sapi potongnya yang terjangkit LSD.

Baca juga: Cemburu Pacarnya Diajak Pergi Saat Tahun Baru, Jadi Pemicu Penyerangan di Jalan Cinde Semarang

Dia melakukan perawatan khusus kepada sapi-sapinya dengan memberikan obat amoxilin dan super tetra.

Selain itu, sapi-sapi yang berada di kandang milik Amri juga dibatasi pergerakannya dengan yang lain.

“Karena kalau sudah terkena, sapi-sapinya jadi susah makan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Wigati Sunu sebelumnya menyampaikan, pihaknya telah mengajukan permohonan vaksin dan obat kepada Pemprov Jateng.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved