Pembunuh Berantai

Fakta Baru Polisi Ungkap Asal Uang Rp 1 Miliar Masuk ke Komplotan Pembunuh Berantai Wowon Erawan

Komplotan pembunuh berantai yang dipimpin Wowon Erawan mendapat aliran dana hingga Rp 1 miliar.

Editor: rival al manaf
Istimewa
Penampakan tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin. (Istimewa). Polisi menyebutkan bahwa pembunuhan berantai di Bekasi merupakan serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komplotan pembunuh berantai yang dipimpin Wowon Erawan mendapat aliran dana hingga Rp 1 miliar.

Uang itu didapat dari sejumlah tenaga kerja wanita TKW yang menjadi korban Wowon Erawan, Solihin, dam Dede Solehudin.

Pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan.

Baca juga: Wowon Cs Pelaku Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur Kantongi Miliaran dari Aksi Mereka, Sasaran TKW

Baca juga: Dalam Sehari 3 Mayat Ditemukan di Sungai Sengkarang Pekalongan, Ini Kesaksian Warga

Baca juga: Wowon Pembunuh Berantai Bekasi-Cianjur Ternyata Punya 6 Istri, 3 Dibunuh Secara Sadis

Hal ini diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Jumat (20/1/2023).

"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).

Uang tersebut dihimpun via transfer ke rekening atas nama tersangka M Dede Solehudin.

Selain jadi tersangka, Dede juga diketahui menjadi korban yang keracunan dalam kasus ini.

Meski begitu, Hengki mengatakan, pihaknya masih mendalami terkait penghimpunan uang miliaran rupiah tersebut.

"Ini masih kita dalami, ini kan baru dua hari yang lalu, penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan, dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi, sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua. Termasuk dalam motif," ucapnya.

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan uang tersebut ditransfer secara rutin per bulan sejak rekening dibuat Dede pada April 2019.

"Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," katanya.

Namun, kartu ATM untuk menampung uang yang dihimpun dari para TKW itu dipegang tersangka Wowon.

"Ini masuk ke rekening Dede Solehudin, tapi fisik ATM dipegang tersangka Wowon," kata Panji.

Tewas diracun

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved