Berita Semarang
Masih Banyak PR Persoalan Banjir, Mbak Ita: Bangunan Baru Banyak Bermunculan di Wilayah Atas
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk menangani persoalan banjir.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Banjir di wilayah Semarang atas menjadi persoalan serius yang harus ditangani.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk menangani persoalan banjir di wilayah atas, diantaranya penataan tata ruang dan koordinasi dengan kabupaten tetangga.
"PR masih banyak yang harus kita selesaikan," ucapnya.
Baca juga: PKS Semarang Beri Layanan Servis Gratis Ratusan Elektronik Rusak Bagi Korban Banjir di Tembalang
Ita, sapaannya, meminta data perumahan di Kota Semarang yang diduga melanggar aturan.
Hal ini dalam rangka mengatasi persoalan lingkungan.
Sebab, dia melihat cukup banyak bangunan-bangunan baru bermunculan di wilayah Semarang atas.
"Saya minta list dari Distaru, paling lambat minggu depan. Termasuk juga Satpol yang sudah menginvestigasi. Pasti nanti kami rapatkan semua. Kalau sudah terjadi, apa yang harus dilakukan," terang Ita, Minggu (22/1/2023).
Ita memaparkan, fenomena yang terjadi di lapangan kini banyak bermunculan penjualan kavling.
Berbeda dengan developer besar, para penjual kavling biasanya tidak mematuhi pemenuhan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos).
Padahal, fasum dan fasos sangat penting di lingkungan perumahan.
Misalnya, keberadaan drainase sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya bencana.
"Yang seharusnya buat fasum, tapi karena laku, akhirnya dibangun rumah. Drainase tidak tahu larinya kemana. Yang menanggung akibatnya pembeli. PR kami masih banyak. Pertama izin perumahan," sebutnya.
Baca juga: Warga Mengeluh Sawah Terendam Banjir, Gus Haiz Minta Pemkab Jepara Serius Tangani Banjir
Selain perizinan perumahan, lanjut Ita, sungai yang berhubungan dengan kabupaten tetangga juga perlu dikoordinasikan.
Menurutnya, perlu inovasi untuk mencegah arus aliran sungai agak lambat sehingga tidak sampai menyebabkan banjir bandang.
"Saya rencana akan meninjau perbatasannya. Kalau disana (Kabupaten Semarang) itu sungai Mluweh, kalau sini Sungai Pengkol. Ini perlu membangun inovasi mencegah arus agak melambat, tidak kaya kemarin," katanya. (eyf)
Kota Semarang Kirim 28 ASN Berlaga di Pornas XVII Korpri 2025 |
![]() |
---|
Jejak Pabrik Rokok Tua Tjap Pompa Yang Pernah Jaya di Semarang, Ditelan Konflik Keluarga dan Zaman |
![]() |
---|
Rektor Unnes Tekankan Peran Akademisi Sebagai Penggerak Inovasi dan Penjaga Integritas |
![]() |
---|
Segini Jumlah Adegan yang Diperagakan Saat Rekonstruksi Kematian Janggal Iko Juliant Junior Unnes |
![]() |
---|
Persoalan Sampah Belum Usai Setelah Penutupan TPA Ilegal Rowosari, Ini Upaya Pemkot Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.