Berita Kudus
Diskusi Tapangeli KBPW, Folklore Bisa Jadi Kearifan untuk Menjaga Lingkungan
Kearifan lokal dan tradisi tutur harus dijaga supaya tercipta keseimbangan.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: sujarwo
Kemandirian masyarakat menjadi penting, pasalnya masyarakat melalui kearifan lokal yang sudah dibangun, perlu dirawat secara terus menerus.
Masyarakat juga harus sadar dan adaptif terhadap perubahan lingkungan di sekitarnya sebagai bentuk antisipasi terhadap bencana yang mengancam.
"Yang menarik di sini, masyarakat sudah punya kapasitas untuk mengatasi bencana dengan kearifan lokal, seperti tradisi barikan, sedekah bumi, ini bisa jadi defense mekanisme masyarakat," katanya.
Di lain sisi, penulis dan pemerhati lingkungan, Fawaz Al-Batawi, menilai ikatan sosial dan ikatan adat tradisional yang dibentuk masyarakat bisa dimanfaatkan sebagai faktor penguat untuk melindungi kelestarian lingkungan.
Setidaknya, merekalah yang pertama tahu ketika terjadi tanda-tanda mau ada bencana atau tanda kerusakan alam. Makanya, masyarakat ini disebut ujung tombak.
"Peran utama menjaga lingkungan ada di tangan masyarakat sekitar secara langsung. Pihak LSM, komunitas, CSR hanya bisa membantu dan mendorong," ungkapnya.
Fawaz kemudian berbagi pengalamannya dalam memberdayakan masyarakat di kawasan Muria.
Dia menawarkan tiga upaya yang bisa diupayakan untuk menciptakan kesejahteraan bersama nan seimbang. Tiga faktor tersebut, kata Fawaz, diantaranya ialah usaha, tani, dan lestari.
Menurut Fawaz, sesering apapun aktivis lingkungan menyerukan bahaya kerusakan lingkungan, kalau perut masyarakat kosong tetap tidak berpengaruh terhadap perubahan perilaku.
Maka, dunia usaha bagi masyarakat sekitar lereng harus aktif dulu.
Pendekatannya, bisa dengan cara memberikan mereka bibit tanaman yang menghasilkan pundi-pundi rupiah, seperti alpukat, jeruk pamelo, kopi dan lainnya.
"Usaha itu faktor ekonomi, tani itu konteks sosialnya. Keduanya harus diperhatikan dan saling dikaitkan. Sehingga jika dua itu sudah selesai maka poin ketiga yakni lestari akan terwujud dengan sendirinya sebagai dampak positif," terangnya. (*)
Ruang Kelas IV SDN 2 Bae Kudus Terancam Roboh, Rangka Atap Disangga Bambu |
![]() |
---|
Polres Kudus Kirim 40 Ton Jagung ke Bulog |
![]() |
---|
Mendadak Konser! Mendikdasmen Abdul Mu'ti dan Bupati Samani Duet Bareng Band Sekolah di SMAN 1 Kudus |
![]() |
---|
40 Guru Kudus dan Demak Dilatih Coding |
![]() |
---|
Berkas Perkara Dugaan Korupsi Rp571 Juta Kades Cendono Kudus Dinyatakan Lengkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.