Berita Cilacap
WAWANCARA : Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar tentang Program Unggulan dan PR Majukan Cilacap
Penjabat (Pj) Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar sebagai seorang PNS selalu optimis melayani masyarakat secara maksimal
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM -- Penjabat (Pj) Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar sebagai seorang PNS selalu optimis melayani masyarakat secara maksimal.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng itu kini mengemban amanah yang lebih besar dan kompleks.
Ninit panggilan akrabnya, menjawab panjang lebar pertanyaan Tribunjateng.com dalam video Tribun Topic mengenai perjalanan karir, studi, tugas-tugas yang diemban, hingga kemudian dilantik oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebagai Pj Bupati Cilacap 19 November 2022.
Video Tribun Topic tayang di media sosial Tribunjateng, dan kali ini disajikan kepada pembaca Tribunjaateng.com maupun koran cetak Tribun Jateng yang disadur oleh reporter Pingky Setiyo Anggraeni.
Berikut petikan wawancara dengan Bu Ninit yang bernama lengkap Dyah Suminar S.Km M.Sc M.Si.
Bu Ninit bisa cerita singkat perjalanan karir?
Dulu saya menjabat sebagai Staff RSU, menjadi Kabid Perencanaan RSU Prof. Margono Soekarjo Purwokerto, Wadirut Umum dan Keuangan, selain itu juga sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Hingga akhirnya diberi amanat untuk menjadi Pj Bupati Kabupaten Cilacap.
Oh iya dulu Ibu kuliah di mana?
Saya dari keluarga sederhana, anak guru. Maka saya cari kuliah yang mudah dan cepat kerja, yaitu Kesehatan Masyarakat di Undip. Lulus 1993 langsung diangkat jadi CPNS.
Ditempatkan di RS di Purwokerto. Mulai dari staff, eselon 4, eselon 3, Kabid Perencanaan, Wadirut Keuangan dan jadi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Apa movitasi terbesar Ibu?
Yang jelas sejak dulu kita berprinsip ASN harus melayani masyarakat. Karena menjadi ASN itu kan jadi pelayan, atau yang saya bilang ke teman-teman itu Bedinde atau pelayan.
Motivasi itu membuat kita terus berkomitmen terhadap diri sendiri, bagaimana gesture kita, bagaimana komunikasi kita, bagaimana atau apa yang bisa disampaikan, itu yang harus kita kuasai. Jadi melayani adalah menjadi jiwa. Saya sebagai ASN dan kebetulan pada area kesehatan, prinsipnya itu saja.
Bagaimana setelah jadi Pj Bupati?
Sebenarnya prinsipnya sama yaitu kita melayani masyarakat semaksimal mungkin. Kunci dasarnya sama yaitu menyejahterakan masyarakat.
Tentu pendidikan dan kesehatan tetap jadi hal utama. Sebagai Pj Bupati tentu tidak hanya pikirkan kesehatan saja, tapi berbagai bidang. Harus berkordinasi dengan Forkopimda, berkonsultasi dengan Pemerintah Pusat.
Bersinergi itu tentunya harus banyak komunikasi, harus sering ketemu supaya bicaranya bagaimana nih supaya Cilacap maju, sejahtera, hebat, dan yang utama adalah bersih, bersih secara fisik maupun secara filosofi.
Sinergi dan kolaborasi di Cilacap seperti apa Bu?
Tentu kita kulanuwun dulu. Kita datang ke Cilacap untuk bersinergi dengan OPD yang akan bekerja sama dengan saya.
Kemudian Forkopimda mulai dari DPRD, Kejari, Polres, Dandim, Danlanal, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, kemudian dari beberapa pengusaha, asosiasi, kemudian dari FKUB, saya ingin semua punya keinginan dan visi yang sama untuk Cilacap.
Bagaimana dengan birokrasi Cilacap?
Oh iya terkait birokrasi, semua harus bersih melayani. Semua harus bersih, artinya kita jangan main-main dengan hal yang kotor, contoh mau mengurus perijinan sulit, dipersulit kemudian harus ada mbayar-mbayar segala macem, itu jangan.
Membagi waktu dengan keluarga bagaimana Bu?
Saya biasa-biasa saja, dari dulu memang kerja, kerja, kerja. Saya kira kita PNS janjinya kan mengutamakan kepentingan umum dibanding kepentingan pribadi. Begitu saja prinsipnya, biasa saja tetap aktivitas karena tanggung jawab.
Apa potensi pariwisata di Cilacap?
Nah ini PR saya juga, jadi pariwisata di Cilacap, desa wisata sudah ada. Saya sedang memperjuangkan tentang Teluk Penyu. Teluk Penyu adalah pantai kebanggan orang Cilacap karena memang Teluk Penyu itu indah dan ada Nusakambangan.
Saat ini sedang menjadi persoalan karena penguasaan ada di TNI. Jadi tanah atau pinggir pantai itu ada sistem keamanan itu memang dikuasai atau sertifikatnya punya TNI. Maka APBD tidak bisa masuk ke sana, tidak bisa untuk misalnya membuat apa. Kita konsultasi dulu dengan Pangdam supaya bisa bekerjasama.
Bagaimana penanganan stunting Bu?
Jadi begini, ada stunting ada stunted yang perlu diketahui. Kalau stunting itu berarti sudah ada gangguan perkembangan otak sehingga anak itu menjadi IQ nya rendah.
Stunted itu pendek dan sangat rendah. Jadi kalau bayi lahir itu laki-laki panjangnya 49 centimeter dan bayi perempuan 47 centimeter. Ketika dia 2 centimeter lebih rendah ini berarti sudah stunted. (pnk)
Baca juga: Jelang Laga Melawan Persita Tangerang, Irfan Jauhari Dipersiapkan Tambah Lini Serang Persis Solo
Baca juga: Apa Itu Jam Kiamat? Maju 90 Detik Akibat Perang Rusia-Ukraina, Begini Sejarahnya
Baca juga: Dinkes Kota Semarang Ingatkan Penjual Ciki Ngebul Nitrogen Tidak Boleh untuk Makanan
Baca juga: Kenaikan Biaya Haji, Kemenag Jateng Imbau Calon Jemaah Siapkan Dana Tambahan
| Hujan Ekstrem Picu Banjir di Belasan Kelurahan di Cilacap |
|
|---|
| Banjir Besar Landa 15 Kelurahan di Cilacap, Ribuan Rumah Terendam dan 307 Warga Mengungsi |
|
|---|
| Banjir Parah Rendam Sejumlah Wilayah di Kota Cilacap |
|
|---|
| Cilacap Panen Melimpah, Surplus Beras Capai 243 Ribu Ton |
|
|---|
| Dapur Rumah di Kroya Terbakar, Diduga Akibat Bara di Tungku yang Belum Padam |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.