Berita Semarang

Dr Lukman Tegaskan Perubahan Transformasi Sistem Pendidikan, Semua Harus Hijrah atau Move On

Dr. Lukman, S.T. M. Hum menegaskan perubahan transformasi sistem pendidikan tinggi.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Amanda Rizqyana
Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara dan Pimpinan Perguruan Tinggi di Lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah VI Tahun 2023 di Patra Semarang Hotel dan Convention Kota Semarang pada Rabu (1/2/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dr. Lukman, S.T. M. Hum., sebagai Direktur Kelembagaan Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menegaskan perubahan transformasi sistem pendidikan tinggi.

"Saya memberikan pencerahan di Jawa Tengah sesuai arahan Mas Menteri, kami memiliki program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM, red) yang didasari perubahan transformasi sistem pendidikan tinggi yang mau tidak mau harus hijrah atau move on," ujarnya.

Hal tersebut disampaikan Dr. Lukman seusai Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara dan Pimpinan Perguruan Tinggi di Lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah VI Tahun 2023 di Patra Semarang Hotel dan Convention Kota Semarang pada Rabu (1/2/2023).

Ia menambahkan, hijrah atau move on mengarah ke masa yang akan datang, ditambah secara pondasi perubahan sistem pendidikan tinggi.

Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara dan Pimpinan Perguruan Tinggi di Lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah VI Tahun 2023 di Patra Semarang Hotel dan Convention Kota Semarang pada Rabu (1/2/2023).
Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara dan Pimpinan Perguruan Tinggi di Lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah VI Tahun 2023 di Patra Semarang Hotel dan Convention Kota Semarang pada Rabu (1/2/2023). (Tribun Jateng/Amanda Rizqyana)

Selain itu, LL Dikti bertransformasi yang dulunya Reborn, sekarang Go Beyond, yang artinya telah mencapai standar yang dikehendaki, namun saat ini harus melejit untuk mencapai target.

Target tersebut bertujuan agar Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tidak hanya bersaing secara nasional, namun bisa bersaing secara internasional.

"Harapannya PTS di Jawa Tengah bisa bersaing di kelas dunia," harap Dr. Lukman.

Ia juga menyampaikan, saat ini terdapat 5 perguruan tinggi unggul yang dapat menjadi bibit perguruan tinggi kelas dunia.

Peringkat pertama yakni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.

Pada kesempatan yang sama, Dessy Aliandrina, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Kepala Program Kampus Merdeka Mandiri menyatakan penggunaan MBKM sebagai kendaraan transformasi sistem pendidikan tinggi.

Sejauh ini pihaknya melihat LL Dikti Wilayah VI telah memberikan contoh baik dengan meningkatkan governance, memberikan pengetahuan dan informasi, dan memfasilitasi informasi terkait MBKM terhadap PTS Wilayah VI.

"Yang telah dilakukan LL Dikti Wilayah VI agar bisa ditiru dan dilakukan wilayah lainnya dan seluruh pimpinan PTS wilayah diajak bersosialisasi, berdiskusi, dan pengayaan, dan solusi atas permasalahan melalui klinik yang ada di sini," terang Dessy, Ph.D.

Adapun permasalahan yang didiskusikan dalam kesempatan ini ialah isu terkait Indonesia dalam beberapa tahun ke depan dan implikasinya dalam pendidikan.

Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara dan Pimpinan Perguruan Tinggi di Lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah VI Tahun 2023 di Patra Semarang Hotel dan Convention Kota Semarang pada Rabu (1/2/2023).
Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara dan Pimpinan Perguruan Tinggi di Lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah VI Tahun 2023 di Patra Semarang Hotel dan Convention Kota Semarang pada Rabu (1/2/2023). (Tribun Jateng/Amanda Rizqyana)

Ia pun mengajak pihak terkait untuk berkontribusi dalam ranah atau kewenangan yang dimiliki untuk memberikan solusi sesuai perannya.

Terkait adanya pertanyaan dari peserta diskusi mengenai inovasi dan gagasan baru dalam dunia pendidikan, namun masih menggunakan mesin lama.

"Kita tidak menyadari situasi dan perubahan, dan MBKM ini memaksa pelaku pendidikan untuk terbangun, seperti wake up call, untuk bergerak bersama," ujar Dessy, Ph.D.

Meski demikian, panggilan ini tak serta-merta membawa paradigma dan perubahan dalam pendidikan, namun membutuhkan tahap menuju perubahan yang diidam-idamkan.

Dessy, Ph.D., berharap selepas rapat koordinasi ini, para peserta dapat kembali membawa kesadaran yang sama untuk melakukan perubahan di tempat masing-masing. (*)

Baca juga: Kemendikbud Ristek Siapkan Insentif Rp 100 Juta atau Akreditasi Bagi PTS yang Merger

 

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved