Zulkifli Sandang Gelar Doktor Ilmu Manajemen Unissula, Raih Predikat Memuaskan

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Zulkifli, S.Pt., M.M., resmi menyandang gelar doktor seusai menjalani Ujian Terbuka Doktor Program Studi Doktor Ilmu Manajemen.

Sidang dilaksanakan di Aula Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Jalan Kaligawe Raya Kelurahan Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang pada Kamis (26/1/2023).

Zulkifli yang berprofesi sebagai konsultan pemerintahan di Provinsi Jawa Tengah berhasil mempertahankan disertasi berjudul 'Peran Energizing Ulul Albab Intellektual Dalam Meningkatkan Kinerja'.

Ia menyebut tentang bagaimana pentingnya peran seorang pemimpin dalam hal ini adalah kepala desa.

Prinsipnya memang untuk membuat bagaimana individu-individu di dalam pimpinan desa bisa lebih baik, terutama ada nilai-nilai takut dia sama Allah itu yang lebih penting.

Konsep Energizing Ulul Albab Intellectual dapat memformula ulang konsep yang selama ini dikembangkan dalam teori motivasi yang dikembangkan dalam penelitian ini, berorientasi pada pengembangan kemampuan individu dalam memberikan semangat dan inspirasi kepada orang lain.

Konsep memberikan semangat dan inspirasi kepada orang lain dalam islam dinamakan fungsi syiar atau dakwah, didasari pada kekuasaan pengetahuan dan keteladanan.

"Jika desa adalah sebuah pemerintahan yang paling bawah dan paling kecil yang bersinggungan langsung dengan masyarakat," ujarnya seusai menjalani sidang.

Maka dari itu, ia membuat konsep baru untuk bisa mencegah adanya kesalahan dalam tata pemerintahan di tingkat desa.

Hasil secara umum bahwa model baru yang saya bangun ini bisa diterapkan untuk meningkatkan kinerja, jadi kalau hari ini kinerjanya 10 kalau ditambah dengan konsep baru itu bisa menaikkan nilai hingga 20 sampai 25.

Sementara untuk penekanan dalam penerapan, ia menyampaikan nantinya akan bisa dilakukan melalui perencanaan yang bisa melibatkan masyarakat.

Tentu, lanjutnya, akan ada nilai-nilai keislaman yang masuk dalam proses penerapan khususnya pada integritas individunya.

Jadi kami lebih kedalam sistem pencegahan yang berbasis individu.

"Kalau didalam laporan ICW itu sampai 500 sekian kasus korupsi di Desa itu yang menggerakkan saya membangun bahwa oh ada model baru nih yang bisa diterapkan untuk merubah ini,” paparnya.

Zulkifli menyebut ada 440 responden yang diambil dari wilayah pesisir dan pegunungan yang ada di Provinsi Jawa Tengah dan Nangroe Aceh Darussalam untuk bahan disertasinya.

”Sebanyak 440 yang kita bagi dua wilayah yaitu Jawa Tengah dan Aceh karena saya dari Aceh, tapi hanya 400 yang kita gunakan dan yang 40 itu sebagai human error. Survei ada margin error dengan jumlah 10 persen, kita ambil margin error yang tertinggi,” jelasnya.

Adapun Tim Penguji dalam ujian doktor ini adalah Prof. Dr. Suliyanto, S.E., M.M., selaku penguji eksternal, Prof. Dr. Tatiek Nurhayati, S.E., M.M., selaku promotor, Prof. Dr. Mutamimah, S.E., M.Si., selaku promotor, Prof. Dr. Widodo, S.E., M.Si., selaku penguji, Prof. Dr. Heru Sulityo, S.E., M.Si., selaku penguji, Prof. Dr. Ibnu Khajar, S.E., M.Si., selaku penguji, dan Dr. Moch Zulfa, S.E., M.M., selaku penguji. (*)