Berita Cilacap

Dampak Tanah Bergerak di Majenang Cilacap Bergeser, Kini Warga RT 01 RW 05, 9 Rumah Rusak

Kontur tanah labil dan hujan deras yang terjadi cukup lama di Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap yaitu sejak pukul 13.00 hingga pukul 16.00

BPBD KABUPATEN CILACAP
Tim BPBD Kabupaten Cilacap bersama Forkopimcam melakukan assesment di lokasi kejadian tanah bergerak Dusun Jatiluhur, Desa Padangjaya, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jumat (10/2/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Bencana tanah bergerak kembali terjadi di Dusun Jatiluhur, Desa Padangjaya, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis (9/2/2023) sore.

Akibat bencana itu, 9 rumah warga di wilayah Rt 01 Rw 05 mengalami kerusakan.

Rinciannya, 8 rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak sedang.

Kalakhar BPBD Kabupaten Cilacap, Widjonardi menyebut, bencana tersebut terjadi setelah wilayah Majenang diguyur hujan deras pada Kamis (9/2/2023) siang.

Selain itu kontur tanah yang labil juga menjadi penyebabnya.

Baca juga: Tekan Angka Inflasi, Pj Bupati Cilacap Galakkan Aksi Tanam Cabai dan Bawang

Baca juga: Aksi Serentak Tanam Cabai dan Bawang Merah di Cilacap, Yunita Dyah Suminar: Ini Demi Tekan Inflasi

"Penyebabnya karena kontur tanah labil dan juga hujan deras yang terjadi cukup lama yaitu sejak pukul 13.00 hingga pukul 16.00," ungkap Widjonardi kepada Tribunjateng.com, Minggu (12/2/2023).

Pihak BPBD Kabupaten Cilacap pada Jumat (10/2/2023) bersama Forkopimcam Majenang telah melakukan assesment di lokasi kejadian.

Disebutkan Widjonardi, hasil assesment menunjukkan bahwa terdapat 2 titik retakan di lokasi.

Adapun masing-masing titik memiliki panjang retakan 200 meter dengan kedalaman sekira 50 hingga 150 sentimeter dan lebar retakan 5 hingga 10 sentimeter di area permukiman warga.

"Untuk kerusakan di rumah warga sebagian besar adanya retakan pada dinding dan lantai," ungkapnya.

Baca juga: Lezatnya Pecak Blanak di Warung Cigimbal Park Cilacap, Bonus View Laguna Segara Anakan

Baca juga: Kontribusi Penghijauan Pulau Momongan, Kilang Cilacap Tanam 2.023 Pohon Mangrove

Selain menyebabkan kerusakan pada bangunan, bencana tanah bergerak juga menyebabkan jalan desa dengan konstruksi beton ambles sedalam 10 sentimeter.

Diketahui sebelumnya bahwa pada 2017, bencana tanah bergerak juga pernah terjadi di Dusun Jatiluhur.

Sebanyak 25 KK di wilayah Rt 02 Rw 05 Dusun Jatiluhur, Desa Padangjaya harus direlokasi.

Kini giliran warga Rt 01 Rw 05 di Dusun Jatiluhur yang harus mengalami kejadian serupa.

"Kejadian pertama pada 2017 di wilayah Rt 02 Rw 05 dan kejadian kedua pada 2023 ini giliran Rt 01 Rw 05 yang terdampak bencana tanah bergerak," kata Wodjonardi.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah bergerak kali ini.

Adapun kondisi secara umum yang dialami warga yang terdampak yakni dinding rumah retak-retak, lantai rumah di bagian depan, belakang dan di dalam rumah alami pecah dan ambles.

Kemudian sebagian pintu utama mengunci tidak dapat dibuka serta halaman rumah warga alami retak. (*)

Baca juga: Ciri-ciri Anak Terkena Diabetes, Siti Zuraidah: Nafsu Makan Turun dan Gampang Haus

Baca juga: Ketua DPRD Kota Semarang Minta Anggaran Aspirasi Bisa Diserahkan ke Tingkat RW, Karena Alasan Ini

Baca juga: Hasil Porsema XII Jateng 2023: Tim Tuan Rumah Kabupaten Semarang Raih 3 Medali Emas

Baca juga: Hasil dan Jalannya Pertandingan Persija Jakarta Vs Arema FC, Macan Kemayoran Naik ke Pucuk Klasemen

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved