Gempa Turki Suriah
WNI Korban Gempa Turki Kekurangan Pakaian, Hammam : Makanan Alhamdulillah Tiap Hari Sudah Dikasih
Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kahramanmaraş, Hammam Ishthifaulloh ungkap persediaan pakaian terbatas
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: Catur waskito Edy
Kompas.com/Istimewa
Tim darurat mencari orang-orang yang tertimpa reruntuhan bangunan usai gempa Turki atau Turkiye di Gaziantep, Senin (6/2/2023). Hingga Selasa (7/2/2023), jumlah korban tewas di Turkiye dan Suriah mencapai lebih dari 5.000 jiwa. (AP PHOTO/MUSTAFA KARALI)
"(Libur kuliyah) baru dikasih waktu sampai tangal 20 ini, dan setelah tangal 20 ini mungkin ada pengumuman baru lagi apakah segera lanjut atau bakal lama," katanya.
"(Kerusakan kampus akibat gempa) enggak terlalu parah, cuman kayak retak-retak saja, enggak ada yang runtuh kalau di kampus," tutupnya. (*)
Baca juga: KULINER WONOSOBO : Cicipi Kuliner Khas Wonosobo Berkuah Kental Gurih, Mie Ongklok Longkrang
Baca juga: Cek Ramalan Horoskop Cina Minggu 12 Februari 2023: 5 Shio Memilih Hidup Work Life Balance
Baca juga: Jadwal dan Siaran Langsung PSIS Semarang Vs Dewa United Liga 1, Tonton Live Streaming di Sini
Baca juga: Klasemen PSIS Semarang Liga 1, Posisi Mahesa Jenar Anjlok Lagi
Berita Terkait:#Gempa Turki Suriah
| 48 Orang di Turki Ditangkap karena Menjarah Toko dan Menipu Korban Gempa |
|
|---|
| Ricuh di Turki, Jerman dan Austria hingga China Batalkan Pengiriman Bantuan Kemanusiaan |
|
|---|
| Seorang Terapis Spa Asal Indonesia Masih Belum Ditemukan setelah Gempa Turki |
|
|---|
| Indonesia Kirim 67 Penyelamat Gabungan, Logistik hingga Dokter ke Turki |
|
|---|
| Kisah Mahasiswa Semarang yang Selamat dari Gempa Dahsyat Turki, Saat Keluar Apartemen Belum Runtuh |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.