Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Kapasitas Bendungan Lalung Karanganyar Berkurang Akibat Sedimentasi

Kapasitas Bendungan Lalung di wilayah Kabupaten Karanganyar berkurang sekitar 0,99 juta meter kubik akibat sedimentasi.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
agus iswadi
Seorang warga tengah mencari rumput di kawasan Bendungan Lalung Kabupaten Karanganyar, Senin (13/2/2023) siang. 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Kapasitas Bendungan Lalung di wilayah Kabupaten Karanganyar berkurang sekitar 0,99 juta meter kubik akibat sedimentasi.

Berdasarkan data yang dihimpun, kapasitas Bendungan Lalung sejumlah 5,29 juta meter kubik saat pertama kali dibangun pada 1943.

Kemudian kapasitas tersebut berkurang menjadi 4,3 juta meter kubik berdasarkan pengukuran terakhir pada 2019 lalu.

Sub Koordinator Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Herawati Ana Purwaningsih menyampaikan, sedimentasi kerap menjadi permasalahan tentang pengelolaan bendungan di beberapa daerah.

Di sisi lain untuk menanggulangi sedimentasi juga membutuhkan biaya yang cukup mahal. Oleh karena itu pihaknya membutuhkan dukungan dari pemda untuk mengantisipasi adanya sedimentasi dengan mengendalikan aktivitas masyarakat terutama pertanian di dalam kawasan bendungan. 

"Aktivitas pertanian di tampungan saat pasang-surut itu sebenarnya berpengaruh terhadap sedimentasi.

Sehingga kami harapkan pengelola wilayah membantu kami, untuk mengendalikan aktivitas masyarakat. Kalau digunakan untuk pertanian tanahnya jadi gembur, sedimentasinya semakin cepat.

Bendunganya kapasitasnya menjadi cepat berkurang," katanya kepada Tribunjateng.com usai acara konsultasi dan sosialisasi rencana tindakan darurat Bendungan Lalung di Hotel Taman Sari, Senin (13/2/2023). 

Secara aturan, lanjut Herawati, sebenarnya aktivitas pertanian di kawasan tampungan bendungan tidak diperbolehkan.

Mayoritas masyarakat melakukan aktivitas pertanian di dalam kawasan bendungan dengan dalih kondisinya sedang surut. 

Dia menuturkan, kondisi Bendungan Lalung secara kinerja dan keamanan saat ini kondisi baik meski sudah berusia 80 tahun.

Pihaknya selaku pengelola bendungan selalu memantau kondisi bendungan setiap 3 kali sehari. Di sisi lain pengelola bendungan juga menyusun rencana tindakan darurat untuk mengantisipasi adanya potensi kerawanan. 

"Rencana tindakan darurat akan dievaluasi 5 tahun sekali, apakah masih sesuai dengan kondisinya atau ada perubahan. Kami menjaga terkait sumber daya air baik itu sebagai fungsi pengendalian banjir, irigasi maupun penyediaan air baku," terangnya. 

Sementara itu Sekda Karanganyar, Timotius Suryadi mengatakan, rencana tindakan darurat merupakan langkah kesiapan dalam menghadapi potensi kerentanan dari bendungan.

Pihaknya berharap rencana tindakan darurat dapat ditindaklanjuti dengan aplikasi di lapangan. Sehingga masyarakat mengetahui apa yang mestinya dilakukan apabila ada peringatan kedaruratan.  

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved