Berita Regional
Penurunan Angka Stunting Kabupaten Tegal Tertinggi ke-5 di Jawa Tengah
Angka prevalensi stunting Kabupaten Tegal berkurang 5,3 persen membuat penurunan itu tertinggi kelima di Jawa Tengah.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Angka prevalensi stunting Kabupaten Tegal berkurang 5,3 persen poin dari 28 persen di tahun 2021 menjadi 22,3 persen di tahun 2022.
Penurunan angka stunting ini adalah yang tertinggi ke-lima di Jawa Tengah.
Hal tersebut terungkap, saat berlangsung kunjungan kerja Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah di Ruang Rapat Bupati Tegal beberapa waktu lalu.
Baca juga: Mbak Ita Apresiasi Peran Kodim dalam Penanganan Stunting di Kota Semarang
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal, Khofifah, mengaku jika penurunan angka stunting ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi banyak pihak.
Di mana organisasi perangkat daerah bersama pemerintah desa dan organisasi kemasyarakatan, bergerak melakukan intervensi gizi spesifik maupun gizi sensitif untuk mencegah, menanggulangi stunting.
“Persoalan stunting ini kita keroyok bareng-bareng, kita kerjakan sama-sama. Termasuk dengan Dinas Kesehatan untuk intervensi gizi spesifiknya dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, juga baduta (bayi di bawah usia dua tahun),” ujar Khofifah, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Sabtu (18/2/2023).
Keterlibatan organisasi kemasyarakatan seperti Muslimat NU (Nahdlatul Ulama) dan Aisyiyah, menurut Khofifah juga sangat membantu dalam mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.
Akses pada sanitasi dan air bersih sangat diperlukan pada intervensi gizi sensitif, disamping edukasi pengasuhan dan gizi anak pada orang tua, hingga program Keluarga Berencana (KB).
Pada kesempatan itu, Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, Abdul Hamid, menyampaikan jika pihaknya terus memberikan dukungan dan mendorong Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk turut serta membantu mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Tegal.
“Kita minta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah bisa menambah sarana penunjang di Posyandu, seperti healthy kit juga beberapa program lainnya yang akan jadi andalan di tahun 2023,” ungkap Hamid.
Senada dengan Hamid, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, Achmad Jafar, mengungkapkan anggaran penanggulangan stunting di Kabupaten Tegal tahun 2023 ini lebih banyak ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Wujudkan Generasi Bebas Stunting di Pati, Henggar Ingatkan Ikhtiar Mengatur Jarak Kelahiran Anak
Pemerintah Kabupaten Tegal menganggarkan Rp 15 miliar untuk percepatan penurunan stunting tahun 2023 ini.
Termasuk pemberian pendamping makanan tambahan (PMT) bagi anak stunting yang kaya protein seperti ikan dan telur.
"Selain membantu pemulihan gizi balita stunting, di sisi lain pembelian paket PMT yang di dalamnya juga terdapat susu sapi dan daging, diharapkan mampu menggerakkan perekonomian lokal di sektor pertanian dan perdagangan, disamping membantun mengurangi angka kemiskinan," tutup Jafar. (dta)
Korban Meninggal Ambruknya Ponpes Al Khoziny Jadi 3 Orang, Ini Identitasnya |
![]() |
---|
Mantan Pasukan Cakrabirawa, Frans Pangkey Dikenal Kebal Peluru Bernyali Besar |
![]() |
---|
Ikut Nguli di Atas, Rizki Santri Selamat Ceritakan Kronologi Mushola Ponpes Roboh di Sidoarjo |
![]() |
---|
Juru Parkir Liar Pukuli Pengendara Motor Pakai Pipa Besi karena Tak Terima Cuma Dibayar Rp5.000 |
![]() |
---|
Update Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk: 102 Korban Dievakuasi, 1 Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.