Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Harga Bawang Merah Mulai Turun, ABMI: Terjun Bebas Sekarang Hanya Rp 23 Ribu Per Kilogram

Harga bawang merah nasional mulai menunjukkan adanya penurunan setelah sempat menanjak beberapa waktu lalu.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TribunJateng.com/Idayatul Rohmah
Pedagang bahan pokok Pasar Karangayu tampak sedang menunjukkan bawang merah. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga bawang merah nasional mulai menunjukkan adanya penurunan setelah sempat menanjak beberapa waktu lalu.

Disebutkan Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari, di tengah penurunan ini, harga bawang merah bahkan mencapai titik terendah di kisaran Rp 23 ribu - Rp 25 ribu per kilogram.

"Harga (bawang merah) sudah turun, terjun bebas. Dua - tiga minggu yang lalu memang harganya mencapai Rp 40 ribu ribu per kilogram, tapi saat ini harga hanya Rp 23 ribu per kilogram.

Tertinggi Rp 25 ribu per kilogram, itu di tingkat petani dan di Pasar Kramat Jati juga sudah segitu," jelas Juwari saat dihubungi tribunjateng.com, Kamis (23/2/2023).

Di sisi lain, Juwari melanjutkan, terkait ketersediaan pasokan bawang merah khususnya Jawa Tengah aman dan mencukupi.

Menurutnya, saat ini ada beberapa daerah yang kini tengah memasuki musim panen.

Adapun diperkirakan, puncak panen raya bawang merah ini akan terjadi pada Maret mendatang. Sehingga, saat menjelang Hari Raya Idul Fitri nantinya stok bawang merah dipastikan bisa mencukupi.

"Ketersediaan mencukupi sampai Idul Fitri. Di Jawa Tengah itu ada Brebes, Demak, Pati, Grobogan, Kendal, dan Temanggung.

Terbanyak saat ini di Kendal, disusul Brebes. Tapi saat Maret nanti, Brebes nomor satu," sebutnya.

Sementara itu, di tengah musim penghujan seperti sekarang ini, Juwari menyebutkan, beberapa program disiapkan bersama pemerintah untuk menjaga ketersediaan pasokan.

Menurutnya, hal itu sebagai antisipasi apabila terjadi minimnya pasokan maupun kegagalan panen.

"Bawang merah itu tumbuh baik di musim kemarau, Juni - Agustus dan itu produksinya bisa mencapai 12 ton.

Kalau ditanam di bulan Januari - April, itu musim penghujan jelas bawang merah di musim itu banyak hama penyakitnya.

Belum lagi kegagalan panen karena banjir dan lain sebagainya. Sedangkan penyakit, bawang merah itu tanaman yang tidak punya kayu jadi kalau kena hujan tinggi pasti drop.

Kemudian, di bulan itu kita bersaing dengan komoditas lain seperti padi. Sehingga petani pun kalau memang tidak berat sekali memang tidak mau menanam daripada rugi. Khawatir nanti pas Hari Raya Idul Fitri pasokannya berkurang," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved